Mohon tunggu...
Muhammad Syahrul Adhim
Muhammad Syahrul Adhim Mohon Tunggu... Penulis - Membaca Hari Ini, Memimpin Hari Esok

Bersyukur Jika Mereka Masih Bisa Menemukanku IG: syahrul.inc

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Bayang-Bayang Merdeka yang Tak Tersentuh"

17 Agustus 2024   20:16 Diperbarui: 17 Agustus 2024   20:59 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar diambil dari situs sch.id

Di bawah langit yang telah berulang kali mengibarkan bendera,  

Ada bisikan yang terpendam di sudut-sudut sepi,  

Di antara riuhnya sorak sorai yang memuja merdeka,  

Ada suara-suara halus yang menggugat makna,  
Bertanya pada angin yang melintas di atas atap reyot,  
Apakah merdeka adalah milik semua, atau hanya sekadar gema?

Masyarakat kecil, terhimpit di antara batu-batu kenyataan,  
Mereka memandang jauh ke atas,  
Mencari bintang di tengah kabut janji,  
Namun yang mereka temukan hanyalah bayang-bayang harapan,  
Yang selalu melayang di atas, tak pernah benar-benar menyentuh tanah.

Apakah merdeka adalah rumah yang tak pernah bocor,  
Atau makanan yang cukup tanpa perlu berhutang?  
Ataukah merdeka hanyalah kata yang diukir di batu prasasti,  
Sementara perut mereka tetap lapar,  
Dan tangan mereka terus mengais mimpi yang hampa?  

Di jalanan yang berdebu,  
Anak-anak bermain dengan senyum yang tak pernah hilang,  
Namun dalam senyum itu, ada pertanyaan yang menggantung,  
Apakah merdeka adalah tentang kebebasan,  
Atau tentang kesejahteraan yang tak pernah datang?  

Bendera berkibar di ujung tiang yang tinggi,  
Namun di bawahnya,  
Masih ada yang merunduk, terbebani oleh hidup yang tak kunjung ringan,  
Mereka bertanya-tanya dalam hati yang penuh keraguan,  
Apakah kemerdekaan adalah milik segelintir,  
Ataukah sebuah mimpi yang masih perlu diperjuangkan?  

Di balik pekikan merdeka yang menggema di udara,  
Ada suara-suara kecil yang tak terdengar,  
Mempertanyakan kemerdekaan yang seharusnya nyata,  
Bukan sekadar bayangan yang memudar di bawah sinar matahari,  
Mereka menanti jawabannya,  
Dalam hening yang penuh harap,  
Bahwa suatu hari, merdeka akan benar-benar mereka rasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun