Mohon tunggu...
Muhammad Syahrul Adhim
Muhammad Syahrul Adhim Mohon Tunggu... Penulis - Membaca Hari Ini, Memimpin Hari Esok

Bersyukur Jika Mereka Masih Bisa Menemukanku IG: syahrul.inc

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Santri Milenial di Era Society 5.0

20 Desember 2021   09:34 Diperbarui: 20 Desember 2021   09:40 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar diambil dari asyikasyik.com

Pada masa sekarang tepatnya di era 5.0 atau zaman kemajuan teknologi yang saat ini telah merasuki semua jiwa manusia dengan banyaknya alat komunikasi terus berkeliaran di kehidupan manusia dan teknologi buatan manusia terus meningkat. Salah satunya adalah Society 5.0 yang dibuat oleh Jepang. Konsep ini memungkinkan kita untuk menggunakan basis ilmiah modern untuk kebutuhan manusia sehingga manusia dapat hidup dengan damai.

Adapun mengenai konsep Inisiatif Industri 4.0 dan Komunitas 5.0 sebenarnya sangat berbeda, tetapi konsep Komunitas sangat banyak di tubuh kita dalam situasi hal seperti itu. Jika Revolusi Industri membuka otomatisasi sebagai komponen utama, sedangkan Community 5.0 menggunakan layanan penjualan tiket yang hanya mengandalkan bisnis sebagai komponen utama. Dengan kata lain, komponen utama tidak lain ya manusia itu sendiri sebagai ujung tombaknya.

Mengenai konsep Society 5.0 lebih lanjut, konsep society merupakan pengembangan lebih lanjut dari konsep sebelumnya. Dimana Society 1.0 sudah terkenal, saat masyarakat masih dalam usia berburu dan menulis, Society 2.0 adalah era pertanian dimana masyarakat sudah berfokus pada kehidupan bertani, Society 3.0: Masuk ke era industri yaitu saat manusia mulai mengerti tentang mesin yang membantu aktivitas manusia dalam menjalani kehidupan sehari-harinya, Masyarakat 4.0: orang-orang akrab dengan komputer di Internet 5.0 waktu ketika semua teknologi sudah berkembang sangat pesat, hingga teknologi sebagai bagian dari masyarakat itu sendiri, Internet bukan hanya tentang bertukar informasi, tetapi digunakan untuk menjalani kehidupan. hal tersebut tak lama akan marak timbulnya seseorang terhadap ketergantungan pada teknologi itu sendiri, akan tetapi hal tersebut juga bisa dijadikan sebuah momen bagi setiap orang tepatnya pada para santri dan santriwati untuk bisa terpaut atau unjuk kebolehan pada kesempatan kali ini untuk mengoperasikan teknologi yang canggih dengan cara menciptakan sebuah karya yang menarik.

Perlu kita ketahui dahulu makna santri itu apa sih?

pondok pesantren dengan bimbingan para kyai dan bu nyai, dimana santri mengikuti seluruh kegiatan yang ada pondok pesantren tersebut seperti halnya mengaji, sholat berjamaah, dan sekolah.

Sedangkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, peranturan-peraturan yang ada pada pondok pesantren selalu harus dipatuhi oleh seluruh santri. Biasanya dalam peraturan pondok pesantren tersebut terdapat ada larangan untuk membawa handphone atau laptop dengan kata lain para santriwan dan santriwati dilarang untuk membawanya. Namun pada akhir-akhir ini banyak pondok pesantren yang memulai memberanikan diri dlam memperbolehkan santriwati dan santri wati untuk membawa handphone dan laptop, dikarenakan adanya sebuah pandemic yang melanda di seluruh dunia terutamanya negara kita negara Indonesia yang menuntut operasinal belajar mengajarnya diganti dengan belajar mengajar secara daring. Dari sini para pengasuh pondok tidak lain ya memoperbolehkan para santri untuk membawa handphone dan laptop, hal tersebut pun menjadi terobasan pendidikan yang baru bagi para santri dan menjadi momen bagi santri itu sendiri dalam membangun kopetensi sebuah karya di era digitalisasi. Mencoba memunculkan sebuah ide-ide baru dalam mengusulkan kegiatan belajarnya dapat dilaksankan melalui video pembelajaran melalui via youtube. Hal tersebut dapat menjadi momen bagi santri juga dalam memahami sebuah ilmu pembelajaran dari guru atau pendidik sekaligus juga belajar cara mengoperasikkannya aplikasi pembelajaran tersebut.

Mengenai tentang santri dan society 5.0 sangat bisa dihubungkan sekali, karena santri juga dapat atau mampu dalam ikut serta dalam melakukan sebuah pengembangan teknologi. Dengan kata lain, santri disini sebagai manusia yang juga dapat mengembangkan sebuah pemikirannya dan bisa menjadi pengembang atau upgrading dari suatu teknologi di masa sekarang hingga masa mendatang nanti.

Pada akhir-akhir ini, kabar berita tentang santri mengikuti ajang robotic di luar negeri hingga menjuarainnya. Hal itu menjadi bukti bahwasanya keterikatan society 5.0 dan santri sangatlah jelas, karena bukan hanya dapat membuat robot akan tetapi para santri juga dapat memenangkan sebuah kopetensi yang berajang itu. Jadi bukan hannya sekolah umum saja yang bisa melakukan hal itu, tetapi orang-orang pesantrenlah juga bisa mencoba dan mengembangkan.

Hal yang kadang menjadi problematika dari santri itu sendiri adalah sulitnya bergerak secara meluasa, dimana yang kita ketahui bahwa kehidupan santri juga terikat oleh aturan-aturan pondok pesantren yang harus dipatuhi oleh santri tersebut. Namun hal tersebut tidak sepunuhnya menjadi kekecewaan atau masalah serius yang harus di pendam oleh santri, karena masih ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh santri untuk dapat memahami atau mengembangkan suatu ilmu tentang teknologi. Dengan memaksimalkan waktu kosong atau saat mengikuti pembelajaran, santri dapat memahami dan mengembangkan sebuah ide-ide baru yang nantinya dapat di implementasikan dalam bentuk sebuah karya yang kedepannya dapat menjadi prestasi tersendiri dalam diri santri itu sendiri.

Bisa dikatakan santri di era 5.0 adalah santri yang berbakat, karena tantangan yang didapatkannya juga cukup banyak dan cara mengatasinya pun cukup rumit. Akan tetapi dari banyaknya tantangan, juga akan timbul sisi posisitif dari tatangan tersebut. dimana santri akan lebih mudah mengatasi sebuah masalah-maasalah yang timbul dan santri juga dapat menimalisir atas kecerobohan-kecerobohan yang dilakukannya. Adapun santri saat ini juga dapat menjadi penggerak dalam pertumbuhan teknoligi pada saat ini, santri tidak hanya dituntut untuk menimba ilmu agama saja tetapi santri juga dituntut untuk bisa mengoperasikan, mengembangkan sebuah teknologi itu sendiri. Karena kita ketahu bersama bahwasanya jika dunia teknologi ini tidak di ikuti maka yang terjadi ialah kita akan dimakan oleh zaman dan gerak yang kita dapat akan lebih sempit. Contohnya saja seperti dalam ilmu agama yang notabennya para santri dalami, dimana terdapat ada hal baru tentang hukum-hukum islam yang dulunya tidak ada di pembahasan tentang jual beli online sekarang menjadi ada. Dengan begitu santri tidak hanya mengikuti perkembangan zaman akan tetapi juga harus menjadi penggerak dan pengembang sebuah teknologi di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun