Mohon tunggu...
Muhammad Syahrul Adhim
Muhammad Syahrul Adhim Mohon Tunggu... Penulis - Membaca Hari Ini, Memimpin Hari Esok

Bersyukur Jika Mereka Masih Bisa Menemukanku IG: syahrul.inc

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menjadi Nyata di Negara Dongeng

17 Juli 2021   06:37 Diperbarui: 17 Juli 2021   06:41 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Terik matahari bercampur debu jalanmenghapiri sebagian lengan dengan beberapa garukan di bagian kepala sebelah kanan..Mata terpejam mulut terdiam, merasakan kehidupan secara bergulir..

Kini angan sedang memblokade fikiran
Berebut hak milik antara harga atau diri
antara sesama atau diri sendiri
antara disengsara  atau bahagia

Seolah angan itu mengantuk
dan membawanya hingga terlelap beserta guling dan bantal yang ia pegang dari angan

Ohh ini namanya angan
Ohh kenyataan..
Ternyata masih menjadi peraturan dan timbul sebuah kefanaan..
Kali ini dalang di baliknya adalah sekumpulan mimpi di satu waktu yang sama beserta sebagian kursi dan beberapa meja di ruang hampa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun