Mohon tunggu...
Muhammad AbuHafit
Muhammad AbuHafit Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pamulang

Sangkan paraning dumadi, bukan materi sebanyak apapun tapi dari mana dan hendak kemana kita nantinya.

Selanjutnya

Tutup

Film

Kritik Film "Kafir: Bersekutu dengan Setan" 2018

27 November 2021   15:28 Diperbarui: 27 November 2021   15:32 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film kafir atau Bersektu Dengan Setan yang tayang pada tahun 2018 merupakan salah satu film horror yang cukup apik. Seperti yang sudah di janjikan dari prosedur film tersebut yaitu Azhar Kinoi Lubis, film menampilkan kengerian sosok namun ia ingin menojolkan pada sisi alur cerita yang di kemas cukup apik. Nuansa film yang bertema tahun 90-an sangat pas dengan suasana yang di bangun baik itu tempat,tone warna dan pemilihan warna murah serta sinematografi serta nuansa tahun 90-an yang ingin di bangun dari film tersebut terasa sangat pas.

 Karakter dari Purtri Ayudia yang berperan sebagai Sri berakting sangat apik dari mimic wajahnya kita sudah merasakan kengerian yang di alami. Film ini juga di bintangi oleh Teddy Syach yang berperan sebagai Herman istri dari Sri. Keduanya di gambarkan menjadi keluarga yang harmonis mempunyai dua anak, konfilk masalah ketika herman mendadak mati. Rasa duka yang menjadi awan kelam menjadi awal kelam yang membayangi kehidupan sri dan anaknya. Terror ini berakhir setelah anak sri mengetahui dalang di balik terror mistis.

 Film kafir mampu merasuk kedalam benak penontonya, film ini berusaha menanamkan ketakutan-ketakutan sehingga menjadi sajian horror yang efektif dalam membangun unsur psikologis penonton. Namun sayangnya film kafir terasa kebingungan dalam menyelesaikan konflik, konflik cerita seolah terburu-buru sehingga solusi dari konflik yang kurang meyakinkan. 

Karakter ratna yang menjadi puncak konflik sangat disayangkan di hadirkan hanya pada saat akhir-akhir film sehingga menambah kesan terburu-buru dari film kafir 2018 ini. Sehingga menjadi plot hole yang menggantung film berdurasi 1,5 jam ini berjalan dengan alur cerita yang tertata rapi namun tidak nyaman pada akhir film.

 Kesimpulan dari film kafir 2018 ini terbilang film horror yang sangat apik secara alur cerita, sinematografi yang bagus, pemilihan tone warna yang bagus dengan nuansa klasik. Film ini merupakan film horror yang cukup memuaskan meski belum bisa di katakana sempurna, karena film di garap dengan maskimal jika di bandingan dengan versi lawasnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun