Perang Makassar/Perang Mengkasar adalah perang besar yang terjadi d wilayah Makassar sekarang antara kesultanan Makassar(Gowa-Tallo) dan sekutu melawan VOC beserta Bone dan sekutu-sekutunya.
Perang Makassar terjadi sebagai eskalasi konflik VOC dan Gowa di Indonesia timur yang sudah dimulai beberapa dekade sebelum 1660 ketika zaman Sultan Allaudin di mana VOC berhasil mendapatkan hak monopoli di Maluku dari Ternate dan Makassar yang berekspansi ke timur bergesakan dengan VOC sehingga terjadi perang demi perang.Â
Kesultanan Makasar berkembang pesat di abad ke-16 setelah Mallaka jatuh dan orientasi Gowa yang menjadi negeri maritim serta pembangunan benteng Sumbo Opu sebagai istana kerajaan membuat Gowa mulai membangun kekuatan maritimnya. Alhasil Sumbo Opu menjadi bandar dagang paling penting di masanya dan membuat VOC tersaingi karena harga rempah lebih murah di sana ketimbang pusatnya di Maluku.
 Bone dan kerajaan-kerajaan Bugis lainnya ditaklukan oleh Makassar dan membuat mereka dimanfaatkan oleh VOC untuk melawan Makassar dimulai dari pasukan Makassar menyerang Buton dan pasukan Bugis berbalik melawan pasukan Makassar ketika Arung Pallaka muncul.
Alhasil di September  1667, pasukan koalisi VOC mulai menyerbu Makassar tapi mengalami kegagal sampai mereka menyerang dari segala arah dan menekan pasukan Makassar dan koalisinya. Perang ini menjadi perang terbesar di masanya dan digambarkan secara langsung oleh Encik Ibrahim dalam syair Perang Mengkasar di mana Sultan Hasanudin menjadi tokoh sentral dalam perang ini selain Arung Pallaka, Karaeng Kankurung, dan C.Speelman.