Mohon tunggu...
Muhammad Ali
Muhammad Ali Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Blogger di Pigurafilm dan pedagang buku online: Kafeinbuku

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Yang Hilang darI Pinjam Meminjam Uang

23 Januari 2022   08:06 Diperbarui: 23 Januari 2022   08:10 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Syahdan, seseorang pernah menipu sahabatnya sekitar 7juta. Namun yang hilang bukan uang melainkan adalah persahabatan mereka. Uang mungkin bisa diikhlaskan, namun persahabatan yang putus adalah hal kemungkaran, seolah memusatkan silahturahmi. Persahabatan (silahturahmi) jauh lebih mahal ketimbang uang.

Pada suatu ketika yang lain, seseorang juga menipu keluarganya dengan alibi meminjam uang sekitar 15 juta untuk keperluannya. Dengan itikad baik, orang tersebut lantas memberi uang tanpa tanda tangan hitam di atas putih menggunakan materai, hanya bermodal janji akan dikembalikan bulan depan. Namun, saat bulan depan datang, uang tak kunjung datang, hingga 20 tahun waktu bergulir. Yang hilang bukan uang, tapi ikatan silahturahim (segaris keluarga) itu.

Pada kali yang lain, seseorang marah-marah di sosmed yang 5 juta tak kunjung dikembalikan seseorang yang dulu datang menangis-nangis karena butuh uang. Saat ditagih, orang tersebut hilang kabar dan seolah tak mengenal si pemberi pinjaman tersebut. Yang hilang bukan 5 juta, tapi rasa kepercayaan dan silahturahmi.

Orang-orang seperti kita suka melihat sesuatu dengan angka. Dengan nilai. Dengan sesuatu yang sangat materialisme. Namun, bila kita telisik lebih dalam. Yang hilang dari prinsip pinjaman meminjam atau tipuan uang adalah silahturahmi Kepada teman, sahabat, handai taulan dan keluarga yang terputus dari relasi yang buruk tersebut.

Pinjam meminjam memang sedikit ribet. Yang lebih menarik adalah hidup seadanya dan kalaupun terpaksa untuk meminjam, yakinkan bahwa yang kita meminjam untuk kebutuhan hidup, bukan gaya hidup -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun