Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hati-hati, Kapitalisme Berbahaya bagi Persahabatan

19 Juli 2023   12:14 Diperbarui: 19 Juli 2023   12:15 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain persoalan hubungan sosial yang jadi transaksional, dalam sistem kapitalis, kebanyakan orang juga tak punya waktu untuk bertemu keluarga dan mempertahankan persahabatan yang sudah ada, apalagi memulai persahabatan baru.

Sulit meluangkan waktu untuk bersua dengan orang lain ketika Anda, misalnya, lebih mementingkan kekayaan dan status sosial, serta akumulasi modal. Kapitalisme bikin orang jadi gila kerja, karena berbagai alasan, dan ini bikin persahabatan sering diabaikan.

Maksud saya tentang semua itu adalah, jika kita menganggap persahabatan sebagai investasi yang buruk, kurang bermanfaat, atau lebih baik menambah jam kerja daripada menghabiskan waktu bersama teman, ada yang salah dengan cara persahabatan kita di bawah kapitalisme.

Persahabatan senantiasa anti-kapitalistik

Kapitalisme berbahaya bagi persahabatan karena persahabatan itu sendiri memang tak cocok dengan kapitalisme. Bisa dibilang, persahabatan akan lebih baik jika mengikuti aturan sosialisme. Saya akan menyederhanakannya.

Setiap kali kita bergaul dengan teman-teman kita, kita tak berpartisipasi dalam pasar, dan ini berarti kita meruntuhkan struktur yang membuat hidup kita jauh lebih sulit dan kesepian. Di sini kita melawan budaya individualisme yang mengisolasi masyarakat modern.

Dengan sahabat, kita saling memberi atas dasar kepercayaan, kepedulian, serta kerja sama, bukan karena transaksi uang yang kita lihat di banyak bidang kehidupan lainnya. Kita peduli pada sahabat dan karenanya kita memberi tanpa mengharapkan imbalan.

Kepada sahabat, kita tak bertanya, "Apa yang bisa saya dapatkan dari hubungan ini?" Justru, kita bertanya, "Apa yang bisa saya lakukan?" Di dunia yang begitu ekonomis dan oportunis ini, persahabatan memungkinkan kita bertindak di luar pola pikir kapitalis.

Jika satu waktu Anda mengalami hari yang berat, saya akan pergi ke rumah Anda, menemani Anda sambil membuatkan makanan yang lezat. Jangan tanya apa yang bisa Anda lakukan di waktu lain untuk saya, atau berapa harga semua itu.

Dalam persahabatan, satu-satunya hal penting adalah diri Anda sendiri (person-qua-person). Saya membuatkan (atau membelikan) Anda makanan semata-mata karena kepedulian, dan pemberiannya adalah hadiah, bukan dagang.

Jika kapitalisme menghargai kedisiplinan dan keterampilan kita dalam menghasilkan banyak keuntungan, persahabatan jauh lebih berwarna daripada itu. Ya, mungkin persahabatan sama sekali tak memberi kita uang atau kebebasan finansial.

Tapi tujuan utamanya memang bukan itu. Keuntungan dari persahabatan bukanlah uang atau modal, melainkan kebahagiaan dan kesejahteraan, membuat kita jadi orang yang lebih baik, dan membantu kita merasakan kehidupan dan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun