Anak-anak juga lebih mudah menertawakan berbagai hal yang tampaknya begitu sepele.
Dalam kata-kata Deepak Chopra, "Berbahagialah tanpa alasan seperti anak kecil. Jika Anda bahagia karena suatu alasan, Anda berada dalam masalah, karena alasan itu dapat diambil dari Anda."
Berikut saya mengutip catatan harian seorang pecundang (dan saya tidak pernah berpikir bahwa mencuri penggalan diari pribadi adalah bentuk tindakan kriminal):
"Aku ingin merasakan lebih banyak keindahan. Suatu hari, aku ingin menjadi bagian dari mereka yang selalu terpukau oleh hal-hal kecil yang dimiliki dunia ini. Dan jika aku terlanjur merasa terbiasa dengan semua keajaiban ini, celakalah aku ... celakalah aku!
Hujan sore yang menyejukkan, rumput basah di pagi hari, kawanan burung menembus awan, seekor capung memasuki rumah, langit berbintang tanpa rembulan, kegembiraan anak kecil di seberang sana; semua itu adalah warna kehidupan yang tampak temaram di mata orang dewasa.
Ketidaktahuan, keheranan, dan keanehan adalah hal-hal yang aku temukan sebagai perangkat fundamental untuk menyerap lebih banyak keajaiban dari dunia ini.
Kini aku merasakan sesuatu yang cukup anomali bahwa aku ingin 'terlahir' berkali-kali supaya sesering itu pula aku bisa menemukan diriku sendiri di sini; di pekarangan kecil dari kemahaluasan alam semesta."
Pada akhirnya, kita tahu bahwa tidak ada cara lain untuk menjadi pembelajar seumur hidup selain dengan melestarikan "semangat pemula".
Seperti yang pernah dikatakan Einstein, "Ada dua cara untuk menjalani kehidupan. Pertama adalah (tetap menjalaninya) meskipun tidak ada keajaiban. Kedua, bertindak seolah-olah semuanya adalah keajaiban."
Dan "semangat pemula" berada di spektrum yang kedua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H