Jangan salah kaprah dengan sikap meragukan sesuatu. Keraguan bukan berarti menyalahkan kesimpulan, melainkan menunda kesimpulan. Ini membuat kita tidak terburu-buru dalam menyimpulkan dan memberi ruang serta waktu untuk menyelidiki lebih dalam lagi.
Menangkal berita hoaks
Di era ketidakpastian ini, berita hoaks banyak berhamburan seperti daun-daun yang berguguran di musim gugur. Karenanya kemampuan untuk menangkal berita hoaks amatlah penting, bahkan darurat.
Dan bagaimana pun cara kita mengatasinya, langkah pertamanya selalu sama: keraguan. Jadi lain kali, ragukanlah informasi yang Anda terima untuk ditindaklanjuti validitasnya.
Memberi akses pada yang "tidak disangka"
Keajaiban dari keraguan adalah ia membuka gerbang pengetahuan yang tidak disangka-sangka. Dengan keraguan, Anda mungkin akan menemukan sesuatu yang selama ini tidak pernah terpikirkan atau bahkan terbesit dalam logika Anda. Ya ... hidup punya banyak kejutan.
Peran keraguan dalam beragama
Keraguan jarang merupakan kondisi yang nyaman dalam agama. Pada umumnya, mempertanyakan tidak disambut baik. Harus diakui bahwa keraguan dalam agama acapkali diasumsikan sebagai ketiadaan iman.
Namun, itu adalah kebohongan. Itu juga dusta yang dibuat setan agar Anda percaya. Kenyataannya justru sebaliknya: keraguan adalah jembatan emas menuju keimanan yang kokoh.
Fakta bahwa Anda ragu berarti ada keimanan dalam hidup Anda. Pikirkan tentang itu. Jika iman Anda tidak ada, mengapa ada keraguan?Â
Keraguan dan keimanan tidak selalu bertentangan. Terkadang mereka bermain bersama, seperti teman baik yang bisa bermain di tim yang sama.
(Dan jangan lupa bahwa terorisme yang mengatasnamakan agama sering disebabkan oleh fanatisme buta terhadap agama sehingga peran keraguan juga penting dalam beragama).
Bayangkan saya adalah ayah Anda dan memerintahkan Anda untuk diam di rumah dan tidak pergi ke klub malam.Â
Jika Anda patuh begitu saja, Anda duduk dalam rasa kesal dan penuh tanda tanya sekalipun Anda mencintai saya. Anda menyiksa diri sendiri dalam kebingungan yang membara.