Pada intinya, seni "tidak melakukan apa-apa" terjadi dengan kesadaran non-menghakimi. Ini adalah tentang "menjadi" dan bukannya "menyibukkan". Ini terjadi secara niscaya, bukan sesuatu yang Anda paksakan.
"Menyibukkan" berarti memaksakan, sedangkan "menjadi" berarti menikmati.
Mengapa ini penting?
Faktanya, sungguh menenangkan ketika saya menyadari seberapa banyak saya bekerja dan betapa sedikit waktu untuk beristirahat.
Ketika pikiran tersumbat oleh beban, efek pada fisik maupun mental dapat merugikan. Ini bukan hanya memperburuk kesehatan, namun juga mengacaukan agenda kita.
Dalam beberapa tahun terakhir, ilmu saraf telah mengungkapkan bahwa ketika otak beristirahat dari kesibukan, ia memiliki peluang untuk menghubungkan berbagai ide dan konsep, meningkatkan kreativitas dan pemecahan masalah.
Beristirahat dengan Mode Pesawat adalah alat yang ampuh untuk mengatur emosi kita, dan mempertahankan kemampuan untuk berkonsentrasi. Ini membantu kita dalam membuat keputusan yang lebih baik dan melahirkan tenaga untuk lebih produktif.
Mode Pesawat juga mendorong kita untuk lebih menghargai dunia di sekitar kita; dunia yang biasanya terlalu sibuk untuk disadari.
Memang tampak jelas bahwa istirahat itu sangat baik bagi tubuh kita. Tetapi Anda mungkin tidak tahu betapa pentingnya tidak melakukan apa-apa untuk meningkatkan kualitas kinerja. Ini adalah momen ketika kita mengisi bahan bakar.
Dalam proses tidak sibuk inilah seseorang bebas untuk merenungkan, bermeditasi, bahkan mengisi ulang tenaga. Ini sangat bermanfaat bagi kreativitas kita untuk memicu pikiran dan ide yang lebih imajinatif.
Jika Anda pernah bertanya-tanya mengapa Anda lebih mudah mendapatkan ide kreatif saat di kamar mandi atau saat melamun, sekarang Anda tahu jawabannya.
Dari mana dan bagaimana ide-ide ini muncul? Saya tidak tahu dan saya tidak bisa memaksakannya -- Mozart