Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Hidup Itu Sederhana, tapi Kita Membuatnya Rumit

19 Maret 2021   15:03 Diperbarui: 21 Maret 2021   00:17 2675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa maksud Diogenes terkait hidup yang alamiah? Adalah hidup yang minimal, sederhana, apa adanya, sesuai porsinya. Saat ditanya bagaimana contoh hidup yang alamiah, Diogenes menjawabnya dengan binatang. Secara insting, mereka hidup alamiah.

Seekor harimau hanya akan memangsa apa pun yang mungkin tanpa berpikir macam-macam. Anda hanya akan disergap, dan ... boom! Anda telah dimangsa olehnya! Seekor monyet hanya akan mengambil pisang dari Anda tanpa bertanya apakah itu sehat atau tidak, beracun atau tidak.

Apakah Diogenes ingin kita hidup seperti binatang? Itu sangatlah konyol. Tentu tidak!

Menurutnya, kita sudah bukan lagi manusia karena ambisi, gengsi. Kita berambisi memproduksi berbagai macam barang yang katanya untuk mempermudah hidup manusia. Tapi pada akhirnya, itu hanya membuat kita terjebak dalam paradoks pilihan: semakin banyak pilihan, semakin bingung kita mengambil keputusan, maka semakin berkurang pula rasa puas atas pilihan yang kita ambil.

Bisa dibilang, Diogenes adalah orang yang berambisi untuk tidak mempunyai ambisi. Ya, begitulah.

Tak seorang pun yang tersakiti kecuali oleh dirinya sendiri.

Tidaklah wajib bagi kita untuk meniru gaya hidup Diogenes yang "ekstrem". Betapa sulitnya hidup sederhana seperti Diogenes di masa yang serba ruwet ini. Tapi, menyerap prinsipnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari adalah sesuatu yang sangat membantu.

Tidak terlalu sulit, sebab memotong hal-hal sederhana dari hidup Anda dapat membuat suatu perbedaan yang besar. Kebiasaan kecil yang mungkin tidak Anda sadari dapat sangat memengaruhi kehidupan Anda. Luangkan waktu sejenak untuk memerhatikan kebiasaan itu dan Anda mulai dengan itu.

Jika Anda ingin makan bakso yang enak, pergilah dan makanlah! Anda tidak perlu khawatir dengan cuaca yang panas atau antrean yang panjang. Jika Anda menyukai kemeja di sebuah toko seberang jalan, belilah kalau mampu! Siapa yang peduli apakah dunia menyukainya atau tidak! Anda hanya melakukannya dan itu yang terpenting.

Menarilah di tengah hujan kalau Anda mau, dan berhenti bertanya-tanya tentang apa yang dipikirkan orang-orang di sepanjang jalan, sepertinya Anda tidak akan pernah berjumpa mereka lagi.

Jika Anda ingin membiasakan diri untuk hidup sederhana, turunkan gaya hidup Anda dengan sengaja. Seandainya Anda terbiasa menggunakan mobil, mungkin 2 hari dalam seminggu, Anda akan menggunakan kendaraan umum atau bahkan berjalan kaki. Jika terbiasa makan enak dan mewah, mengapa tidak untuk mencoba makan di warung kecil pinggir jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun