Semarang (15/10) Mahasiswa Teknik Geologi Undip melakukan inovasi alat pendektesi banjir berbasis early warning sistem. Â Kita ketahui di masa kini teknologi menawarkan banyak kemudahan untuk membantu memudahkan kehidupan manusia, salah satunya adalah dalam mendapatkan suatu informasi. Adanya kemudahan akses untuk memperoleh informasi akan mempermudah kehidupan sehari-hari seseorang. Dengan memperoleh informasi ini kita akan menjadi lebih tahu kondisi terkini dan kejadian-kejadian yang tengah terjadi di lingkungan sekitar kita, misalnya informasi mengenai kondisi terkini di sekitar kita bahkan seperti informasi bencana alam yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar. Berdasar prakiraan yang dirilis BMKG mengenai musim hujan di Indonesia tahun 2022/2023, sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan mengalami awal musim hujan 2022/2023 pada kisaran bulan September hingga November 2022. Jika dibandingkan terhadap periode normal (1991- 2020), awal musim hujan 2022/2023 di sebagian besar daerah diperkirakan maju. Menyikapi informasi tersebut, tentunya kita perlu menyiapkan berbagai antisipasi ataupun kemungkinan yang sering terjadi di musim hujan diantaranya tindakan preventif dan mitigasi untuk menghadapi kemungkinan bencana alam seperti banjir. Maka dari itu, dibutuhkan suatu teknologi sebagai sarana untuk mempermudah dalam pemberian informasi kepada masyarakat supaya bisa mencegah dan/atau meminimalkan risiko terjadinya suatu bencana khususnya masalah banjir.
Masyarakat perlu mendapatkan informasi yang jelas, akurat dan real-time untuk memantau perkembangan dan pemberitahuan informasi mengenai banjir secara langsung melalui sistem peringatan dini. Sistem ini diharapkan dapat membantu melakukan monitoring situasi terkini sehingga dapat meminimalisir terjadinya suatu bencana banjir. Oleh sebab itu, dibuatlah suatu alat deteksi banjir bertujuan untuk mengetahui, memantau kondisi dan keadaan di lingkungan sekitar sungai secara real-time. Mekanisme kerja sistem deteksi banjir dini ini secara keseluruhan, yaitu diawali dengan pengukuran ketinggian air menggunakan Water sensor for arduino. Selanjutnya diperoleh data dari pembacaan sensor, berupa safe zone; warning zone dan danger zone yang mana data ini akan diproses pada Arduino Uno dan kemudian akan diberitahukan kepada masyarakat melalui suara alarm yang mana nantinya masyarakat dapat mengetahui informasi mengenai ketinggian air.
Pemasangan dan penggunaan alat deteksi ini cukup mudah sehingga diharapkan dengan kemudahannya masyarakat akan lebih mudah mendapatkan akses informasi terkini dengan cepat. Selain itu pemasangan dari alat tersebut juga cukup fleksibel sehingga dapat ditempatkan di berbagai lokasi untuk memberikan informasi yang lebih akurat dan menjangkau wilayah yang lebih luas.
Melalui alat deteksi ini, masyarakat selain mendapatkan informasi peringatan dini juga akan mendapatkan informasi mengenai ketinggian (debit) air terkini. Alat deteksi tersebut memiliki keunggulan yang lain, yakni adanya bisa dilengkapi dengan sistem pembendung luapan air otomatis. Sistem tersebut dirancang untuk membendung luapan air dengan dukungan dari kolam retensi. Apabila alat menunjukkan peringatan "Warning Zone", sistem akan mengarahkan ke mode pembendungan air secara otomatis dan akan mengalirkan luapan air untuk ditampung pada kolam retensi. Dengan dilengkapi sistem pembendungan air tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya potensi banjir. Selanjutnya apabila pembendungan menuju batas maksimal maka masyarakat akan mendapat informasi untuk melakukan tindakan mitigasi dan arahan untuk segera mengungsi.
Penulis:
- Muh. Nanda Ardi Darmawan
- Aulia Rahman
- Aditya Surya Pratama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H