Padang, 25 Agustus 2024 - Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang melalui Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bekerjasama dengan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kecamatan Kuranji menggelar program pendampingan literasi kaligrafi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi kaligrafi bagi guru-guru madrasah diniyah takmiliyah di wilayah Kecamatan Kuranji, Kota Padang.
Program ini diikuti oleh 50 guru madrasah diniyah takmiliyah dari berbagai lembaga pendidikan Islam non-formal di Kecamatan Kuranji. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan Islam dan pelestarian seni kaligrafi sebagai warisan budaya Islam.
Drs. Muhapril Musri, M.Ag., dari Tim PKM UIN Imam Bonjol Padang, menjelaskan latar belakang diadakannya program ini. "Kaligrafi merupakan salah satu bentuk seni Islam yang memiliki nilai estetika dan spiritual yang tinggi. Namun, seiring perkembangan zaman, minat terhadap seni kaligrafi mulai berkurang, terutama di kalangan generasi muda. Melalui program ini, kami berharap dapat membangkitkan kembali semangat mempelajari dan mengembangkan seni kaligrafi, khususnya di lingkungan madrasah diniyah takmiliyah," ujarnya.
Program pendampingan literasi kaligrafi ini terdiri dari beberapa tahapan, meliputi workshop pengenalan dasar-dasar kaligrafi, pelatihan teknik menulis berbagai gaya khat (tulisan Arab), serta bimbingan intensif dalam menghasilkan karya kaligrafi. Para peserta juga akan dibekali dengan pengetahuan tentang sejarah dan filosofi kaligrafi Islam.
Sementara itu Zulfahmi, S.Pd.I, Ketua FKDT Kecamatan Kuranji, menyambut baik inisiatif ini. "Kami sangat mengapresiasi kerjasama dengan UIN Imam Bonjol Padang dalam upaya meningkatkan kompetensi guru-guru madrasah diniyah takmiliyah di bidang kaligrafi. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk mengembangkan pendidikan Islam yang berkualitas dan berkarakter," tuturnya.
Program pendampingan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis kaligrafi, tetapi juga menekankan pada nilai-nilai spiritual dan kultural yang terkandung di dalamnya. Drs. Muhapril Musri, M.Ag, selaku instruktur dalam program ini, menjelaskan, "Kaligrafi bukan sekadar seni menulis indah, tetapi juga mengandung makna spiritual yang mendalam. Melalui kaligrafi, kita bisa mengekspresikan keindahan firman Allah dan hadits Nabi, sekaligus menghayati maknanya."
Selain pelatihan teknis, program ini juga mencakup diskusi dan sharing session tentang metode pengajaran kaligrafi yang efektif untuk siswa madrasah diniyah takmiliyah. Para peserta diharapkan dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang menarik dan interaktif untuk memperkenalkan seni kaligrafi kepada siswa mereka.
Drs. Muhapril Musri, M.Ag, menambahkan bahwa program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. "Kaligrafi Islam memiliki akar yang kuat dalam tradisi Minangkabau. Dengan mempelajari dan mengembangkan seni kaligrafi, kita sekaligus melestarikan warisan budaya lokal," tegasnya.
Sebagai penutup, Drs. Muhapril Musri, M.Ag menegaskan komitmen UIN Imam Bonjol Padang untuk terus berkontribusi dalam pengembangan pendidikan Islam dan pelestarian budaya. "Kami berharap program ini dapat menjadi katalis bagi tumbuhnya minat dan apresiasi terhadap seni kaligrafi, tidak hanya di Kecamatan Kuranji, tetapi juga di seluruh Sumatera Barat dan Indonesia," pungkasnya.
By. MuyuNews