Mohon tunggu...
Muhammad Muhlisin
Muhammad Muhlisin Mohon Tunggu... Editor - Editor

Hobi Nulis, Penulis Buku, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aman Yuriadijaya dan Perannya dalam Gerakan Zero Sampah Anorganik Kota Yogyakarta

23 Mei 2023   12:27 Diperbarui: 23 Mei 2023   14:44 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ig : @amanyuriadijaya

Aman Yuriadijaya adalah seorang birokrat yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam mengelola lingkungan hidup. Beliau lahir di Bondowoso pada 13 Desember 1965. Ia menyelesaikan pendidikan S1 Bidang Ekonomi di Universitas Diponegoro di Semarang pada tahun 1990 dan menyelesaikan S2 bidang Magister Manajemen di Universitas Islam Indonesia tahun 2001. 

Sejak tahun 2004, beliau telah mendedikasikan pengabdiannya sebagai Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, yang diawali dari menjadi PNS di Dinas Peternakan, kemudian ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Bagian Kerjasama, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Asisten Perekonomian, Asisten Umum, dan yang terakhir menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta.

Dalam posisinya sebagai Sekda, Aman Yuriadijaya menjadi sosok yang sangat berpengaruh dalam mengambil keputusan dan menentukan arah kebijakan pemerintah di Kota Yogyakarta, termasuk dalam hal pengelolaan sampah. Gerakan Jogja Zero Sampah yang diprakarsai oleh Aman Yuriadijaya bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan di Kota Yogyakarta dengan menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah dengan benar.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Aman Yuriadijaya turun langsung ke masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi tentang pengelolaan sampah, membangun kerjasama dengan masyarakat, pelajar, mahasiswa, dan berbagai pihak terkait lainnya, serta melakukan kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mengajak masyarakat untuk memilah sampah organik dan anorganik.

Selain itu, Aman Yuriadijaya juga turut mendorong masyarakat untuk melakaukan pengelolaan sampah dengan melakukan pengelolaan sampah secara mandiri di lingkup kelurahan-kelurahan. Dalam upayanya untuk mengurangi jumlah sampah di Kota Yogyakarta. Aman Yuriadijaya selain sebagai Sekda Kota Yogyakarta, juga menjadi Ketua Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta, menginisiasi Bank-Bank Sampah yang ada di Kota Jogja untuk melakukan program pembelian kembali sampah yang dihasilkan oleh masyarakat sebagai insentif untuk terus menjaga kebersihan lingkungan sekitar mereka.

Berkat upaya keras Aman Yuriadijaya, gerakan Jogja Zero Sampah berhasil mengurangi volume sampah yang signifikan. Jumlah sampah yang dihasilkan di Kota Yogyakarta berhasil menurun drastis sebanyak 74 Ton perhari. Padahal gerakan Zero Sampah Anorganik ini baru berjalan selama 4 bulan. Hal ini membuktikan bahwa gerakan Jogja Zero Sampah Anorganik berhasil memberikan dampak positif bagi lingkungan dan keberlangsungan hidup di Kota Yogyakarta. Selain itu menurunnya volume sampah yang cukup besar tersebut menunjukkan keberhasilan Aman Yuriadijaya dalam memimpin gerakan ini dan memberikan kontribusi yang besar bagi lingkungan dan masyarakat Kota Yogyakarta.

Sosok Aman Yuriadijaya dan perannya dalam gerakan Jogja Zero Sampah Anorganik menunjukkan bahwa keberhasilan dalam mengelola lingkungan hidup membutuhkan kerjasama yang erat antara pemerintah dan masyarakat. Dalam hal pengelolaan sampah, masyarakat harus diberdayakan untuk berperan aktif dalam memilah dan mengelola sampah dengan benar. Selain itu, pemerintah juga harus menyediakan infrastruktur dan sumber daya yang memadai untuk pengelolaan sampah yang efektif dan efisien.

Gerakan Jogja Zero Sampah Anorganik yang diprakarsai oleh Aman Yuriadijaya menjadi contoh bagaimana pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Semoga gerakan ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia dan di seluruh dunia untuk mengatasi masalah sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi keberlangsungan hidup manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun