Mohon tunggu...
Muhammad Hafiz
Muhammad Hafiz Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sungai Citarum, Neraka Jawa Barat

10 Juli 2018   10:03 Diperbarui: 10 Juli 2018   10:13 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dari hasil survey dalam laporan tersebut juga terungkap bahwa 77,67% warga berpendapat bahwa terjadi penurunan kualitas air setelah pabrik berdiri dan 88,35% warga terpaksa membeli air untuk sumber air minum akibat memburuknya kualitas air tersebut. 

Nilai kerugian ekonomi akibat pencemaran bahan berbahaya industri di salah satu aliran anak Sungai Citarum tersebut mencerminkan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum serta tidak efektifnya regulasi pemerintah Indonesia dalam mencegah meluasnya pencemaran bahan kimia B3 industri ke dalam lingkungan.

Seperti pada kasus di Rancaekek, Bandung, ini dapat dijadikan sebuah potret pembuangan bahan kimia B3 yang masif serta tertutup ke sungai-sungai dan lingkungan Indonesia. Ini juga mencerminkan betapa mudahnya industri untuk mencemari dan lari dari tanggung jawabnya. 

Peran pemerintah Indonesia sangat penting dan harus menjamin keselamatan serta kesehatan warganya untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang dari ancaman bahaya B3 dengan membawa Indonesia menuju bebas dari pembuangan limbah B3 ke alam bebas.

Solusi

Dalam membenahi limbah industri membutuhkan peran realistis pemerintah dalam memangkas beban pencemaran Citarum. Untuk membenahi tata kelola limbah industri ini, pemerintah perlu memprioritaskan beberapa hal seperti melakukan audit lingkungan secara menyeluruh terhadap DAS Citarum untuk mengetahui sumber-sumber pencemar beserta kontribusinya, serta kewajiban-kewajiban Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang belum dilakukan. 

Yang kedua, melakukan perbaikan pemantauan limbah industri dengan mengoptimalkan teknologi termutakhir, misal mewajibkan swapantau dengan alat pantau terus menerus bagi pencemar besar. 

Data swapantau harus transparan dan dapat diakses publik secara mudah dan cuma-cuma, sehingga memungkinkan partisipasi publik yang efektif dalam mengingatkan pemerintah jika luput melakukan pengawasan atau penegakan hukum. dan yang terakhir, melakukan rehabilitasi DAS Citarum dengan kombinasi reboisasi sempadan, penegakan tata ruang, mempertahankan wilayah resapan, serta edukasi dan pemberdayaan masyarakat di hulu hingga hilir.

 Namun diluar peran pemerintah, peran masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk menegur para pelaku industri agar tidak membuang limbah berbahaya itu langsung ke sungai dan bagi para pelaku industri juga seharusnya memiliki kesadaran agar menjaga kelestarian alam sehingga pembuangan limbah ini dapat dikelola dengan baik dan tidak merusak alam sekitar industri tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun