Mohon tunggu...
Muhammad Rafli Ramadhan
Muhammad Rafli Ramadhan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa TSM

Mahasiswa TSM

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Gugurnya Kru Kapal Selam Nanggala 402

27 April 2021   12:59 Diperbarui: 27 April 2021   13:37 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KRI Nanngala 402 merupakan kapal selam buatan Jerman yang dibuat pada tahun 1978 dan dioperasikan pada tahun 1980 (41 tahun) menurut wikipedia. Yang terbilang umurnya cukup tua. Dengan tenggelamnya Kapal selam nanggala 402, telah menyebabkan keguguran seluruh awak kapal selam Nanggala 402.Penyebab pasti kejadian ini masih belum diketahui apakah adanya human error ataupun faktor alam. Menurut saya yang menjadi faktor permasalahan disini adalah umur KRI Nanggala 402 yang tua yang menyebabkan fungsi-fungsi kapal selam menjadi tidak berfungsi dengan baik. Sehingga jika terdapat faktor alam yang buruk maka akan mengakibatkan hal yang fatal terhadap kapal selam.

Menurut jurnal ilmiah karya Wibowo H Nugroho dan Ahmad S Mujahid. Kapal selam dengan umur 41 tahun telah melebihi batas ideal pemakaian, karena adanya tekanan hidrostatis dimana kapal selam mengalami perubahan beban yang berulang ulang. Yang menyebabkan kerusakan pada struktur kapal selam, jika umur kapal selam sudah melebihi dari 29 tahun. Dengan demikian menurut saya umur dari kapal selam nanggala ini merupakan salah satu penyebab dari tenggelamnya kapal selam ini.

KSAL menyatakan adanya retakan di kapal selam yang menjadi penyebab utama dari kejadian ini. Bagian kapal KRI Nanggala 402Menurut saya retakan ini dapat terjadi karena umur kapal selam yang tua dan mengalami perubahan beban yang berulang ulang dan tidak di maintenance dengan baik yang dapat menimbulkan badan atau struktur dari KRI Nanggala ini sudah tidak baik lagi dan dapat mengalami keretakan dan terbelah menjadi tiga bagian. Yang menyebabkan tenggelamnya kapal selam ini. Dan menurut saya kejadian ini disebabkan karena kurangnya perhatian mengenai risiko yang dapat terjadi jika kapal selam terus menerus dipakai tanpa memperhatikan usia kapal selam tersebut, Sehingga kapal selam mengalami keretakan yang menyebabkan tenggelam dan memakan korban jiwa.

Dengan terjadinya kejadian ini seharusnya kapal selam dengan umur yang melebihi batas operasional tidak boleh untuk dioperasikan. Karena terdapat banyak risiko yang akan terjadi yang dapat merugikan banyak orang terutama korban dari kapal selam Nanggala 402. Disini kita juga seharusnya memperhatikan prosedur-prosedur dalam pemeliharaan(maintenance) kapal selam dengan baik. Sehingga kapal selam dapat berfungsi dengan baik sebelum digunakan. Dan menganalisis risiko-risiko yang dapat terjadi sebelum kapal selam ini beroprasi. Sehingga kejadian ini tidak terulang kembali kedepannya.


Risk owner disini adalah kru dari KRI Nanngala 402. Tingkat probabilitas risiko dari kejadian ini adalah Jarang (Hanya terjadi dalam keadaan luar biasa, kurang dari 10 % kemungkinan terjadi). Dampak/konsekuensi dari kejadian ini adalah katastropik yaitu terdapat banyak korbanjiwa dan menyoroti banyak media atau masyarakat luas.

Sumber1: https://en.wikipedia.org/wiki/KRI_Nanggala_(402)

Sumber2: http://ejurnal2.bppt.go.id/index.php/MIPI/article/view/1644

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun