Covid-19 bukan akhir segalanya
Munculnya Covid-19 berawal dari kota Wuhan Cina virus ini menggemparkan jagat raya khususnya Warga Indonesia, di tahun 2020 yang sudah berlalu banyak sekali fenomena sosial yang  telah kita lalui bersama salah satunya yang masih melekat hingga saat ini adalah pandemi covid-19 namun hingga kini kita memasuki awal tahun yang baru berbagai macam fenomena pun juga terus bermunculan yang baru-baru ini menimpa negeri kita di awal tahun ini masyarakat Indonesia dikejutkan oleh jatuhnya pesawat Sriwijaya Air Sj182, kasus tersebarnya video Gisela yang mengebohkan masyarakat Indonesia dan dana bansos  yang di korupsi oleh mentri sosial Juliari Batubara 2020 silam yang masih jadi bahan perbincangan. Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih melekat pada kita, sejak munculnya wabah ini kondisi perekonomian masyarakat indonesia saat ini sedang tidak stabil dikala pemerintah sedang berupaya untuk mengoptimalkan kondisi perekonomian di Indonesia. Seperti yang kita ketahui sekarang bahwa dampak dari pandemi ini sangat berpengaruh terhadap segala aspek bidang kehidupan masyarakat terutama pada kondisi kesehatan dan perekonomian masyarakat adanya pandemi Covid-19 tidak dapat dipungkiri bahwa perekonomian masyarakat  Indonesia saat ini sedang berada dalam kondisi yang bisa dibilang (tidak stabil). Namun bukan berarti adanya pandemi ini mematahkan semangat hidup masyarakat.
Covid-19 telah hampir melumpuhkan kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia, khususnya di beberapa daerah dengan tingkat penyebaran tertinggi seperti Surabaya. akibat kasus Corona ini, pemerintah Indonesia mulai melakukan berbagai kebijakan seperti mengeluarkan himbauan social distancing, mengeluarkan himbauan untuk Work From Home, memberlakukan pembatasan wilayah. Dengan adanya kebijakan pemerintah ini serta situasi yang semakin meningkat, tentunya memberikan dampak bagi masyarakat, baik masyarakat menengah ke bawah hingga kalangan elit. Berbagai masalah sosial ekonomi muncul dan dampaknya langsung terasa oleh masyarakat. Semua merasakan dampak negatif dari pandemi ini yang menjadikan banyaknya pengangguran, kurangnya pemasukan, bangkrutnya para pengusaha, dan yang lebih prihatinnya ada yang sampai menutup perusahaannya ini yang menurut saya paling parah. Namun lain halnya bila aktivitas normal mulai diadakan, perusahaan perlu waktu mencari lagi pegawai baru untuk memulai usahanya kembali, banyak perusahaan atau pedagang yang akan tidak kuat bertahan selama pandemi ini masih ada. Pemerintah dengan segala upayanya telah berusaha bekerja dengan baik untuk meminimalisir wabah ini  dan masyarakat bisa melakukan aktivitas ekonominya dengan semestinya
 Pemberdayaan ikan hias bisa dilakukan bersama oleh masyarakat
Lumpuhnya perekonomian akibat adanya pandemi covid-19 sangat dirasakan oleh masyarakat. Hal ini juga sangat dirasakan oleh masyarakat di daerah kelurahan krembangan utara Kota Surabaya tempat saya tinggal, berdasarkan pernyataan aparat setempat (RT) di daerah tempat saya tinggal, bahwa permasalahan masyarakat di tengah pandemi adalah masih dengan perihal ekonomi seperti banyaknya masyarakat kehilangan mata pencahariannya sehari-hari, namun bukan berarti pandemi membuat kita tidak dapat berkreativitas. Selain itu pemerintah dan masyarakat harus saling berkerja sama untuk menyediakan program pelatihan ekonomi berbasis pandemi kepada masyarakat yang membutuhkannya agar dapat tetap menghasilkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya di kondisi pandemi. Program tepat guna kepada masyarakat akan dapat membantu masyarakat untuk tetap produktif meskipun di tengah pandemi, walaupun dalam kondisi ini tidak boleh mengumpulkan massa yang banyak di satu tempat, namun dapat tetap dilakukan dengan pemanfaatan teknologi yang harus kita manfaatkan selama pandemi. Maka solusi yang tepat adalah menciptakan masyarakat mandiri, yang tidak berpangku tangan pada bantuan namun menciptakan masyarakat yang  inisiatif mencari solusi untuk memperoleh keuntungan ekonomi demi kebutuhan keluarga selama pandemi
Masyarakat harus mampu menyesuaikan kondisi saat iniÂ
Masyarakat Indonesia khususnya kelurahan krembangan utara kota surabaya harus menyesuaikan diri untuk bertahan hidup di kondisi pandemi saat ini. Tidak banyak yang bisa dilakukan dalam kondisi ini, karena terbatasnya akses dalam beraktivitas, namun bukan berarti pandemi membuat kita tidak dapat berkreativitas. Karna itu hanya akan menghambat roda ekonomi yang bisa membuat kita mati kelaparan. Namun saat ini masyarakat krembangan utara banyak yang pindah profesi dengan berdagang ikan hias dan makanan untuk ikan hias, bahkan mereka membeli indukan sendiri untuk di perbanyak atau ternak karna melihat pasar saat ini di kondisi pandemi banyak masyarakat yang memilih melihara ikan hias dari masyarakat kelas bawah dan atas, ikan-ikan hias ini banyak jenisnya yang di buru oleh masyarakat untuk menemani mereka di saat pandemi. Ikan-ikan yang di gemari masyarakat ialah ikan hias cupang, guppy, arwana serta yang sangat trend saat ini ialah ikan channa atau bisa kita sebut ikan kutuk (Bahasa jawa) atau juga ikan gabus bedanya ikan gabus hias ini banyak variannya dan cukup di gemari dan masing-masing daerah sangat berbeda jenisnya indonesia punya tersendiri yaitu Marulioides dari Kalimantan yang sangat viral dan  harganya cukup  terjangkau untuk di jual belikan serta bisa di Budidayakan sendiri.
Ikan Hias yang indah yang di gemari masyarakatÂ