Mohon tunggu...
Muhammad Lahiq Al Farobbi
Muhammad Lahiq Al Farobbi Mohon Tunggu... Freelancer - Perencanaan Wilayah dan Kota - UNEJ

Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember '19

Selanjutnya

Tutup

Money

Pembangunan Infrastruktur sebagai Penuntasan Kemiskinan

23 Oktober 2019   01:32 Diperbarui: 23 Oktober 2019   02:02 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Berbicara mengenai Indonesia pasti yang pertama kali muncul dibenak kita adalah negara yang sangat luas dan terpisah-pisah artinya berbentuk kepulauan. Konektifitas antar pulau hanya bisa dilakukan melalui laut dan udara. Hal ini dapat memperlambat pengiriman dan pendistribusian barang. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan dan bandara sangatlah harus dilakukan.

Pada periode pemerintahan Presiden Jokowi -- JK lima tahun belakangan pembangunan infrastruktur digalakkan baik itu pelabuhan, bandara dan pembangunan infrastruktur yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi. Pemerataan pembangunan infrastruktur akan berpengaruh terhadap arus urbanisasi. Ketika terjadi pembangunan infrastruktur yang hanya terfokus disuatu kota tertentu arus urbanisasi hanya akan tertuju pada satu kota dan akan menimbulkan kepadatan penduduk.

Dampak dari kepadatan penduduk dilihat dari sisi positifnya adalah kualitas SDM yang meningkat karena persaingan dalam hal pekerjaan. Untuk sisi negatifnya yakni kemiskinan yang terjadi akibat dari seseorang yang tidak memiliki kemampuan untuk bersaing dengan orang lain dan meningkatnya tingkat kriminalitas. Pemerataan pembangunan yang dilakukan lima tahun terakhir berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan yang terjadi di Indonesia.

Menurut data Badan Pusat Statistik atau BPS jumlah penduduk miskin pada maret 2019 sebesar 25,14 juta orang, menurun 0,53 juta orang terhadap September 2018 dan menurun 0,80 juta orang terhadap maret 2018. Jumlah penduduk miskin maret 2019 diperkotaan turun sebanyak 136,5 ribu orang (dari 10,13 juta orang pada September 2018 menjadi 9,99 juta orang pada maret 2019). Sementara itu, daerah perdesaan turun sebanyak 393,4 ribu orang (dari 15,54 juta orang pada September 2018 menjadi 15,15 juta orang pada maret 2019).

Penurunan jumlah kemiskinan di Indonesia ini tidak bisa dilepaskan dengan pembangunan infrastruktur yang terus di lakukan oleh pemerintah baik itu infrastruktur yang skalanya kecil maupun sklanya besar. Pemerintah sudah banyak memberikan akses kepada masyarakat mulai dari jalan, kesehatan, penampungan air untuk minum hingga penerangan jalan. Berbagai fasilitas ini memberi kesempatan orang bekerja lebih Panjang dan beberapa bahkan membuka usaha baru.

Bisa kita lihat bahwa penurunan angka kemiskinan di kota lebih sedikit dari pada penurunan angka kemiskinan di desa. Ini menjadi tantangan bagi pemerintah kedepannya agar tingkat kemiskinan di kota bisa lebih turun dari tahun-tahun sebelumnya. Ketersediaan infrastruktur di kota sudah lebih maju dari pada di desa baik untuk sarana dan prasaranannya. Bukan berarti sarana dan prasarana di kota lebih maju lantas pembangunan dan pengembangan tidak dilakukan, justru karena kepadatan penduduk di kota lebih padat dari pada desa maka masalah yang muncul pasti akan jauh lebih kompleks terkait dengan infrastruktur. Ketika di desa yang kepadatan penduduknya jauh dibawah dari kota untuk kebutuhan infrastruktur pasti berbeda. Untuk penyediaan lapangan pekerjaan misalnya, di desa hanya membutuhkan pasar untuk berjualan dan prasarana seperti jalan, pangkalan ojek untuk akses warga ke pasar.

Sedangkan di kota, kebutuhan infrastruktur yang jauh lebih kompleks dan lebih kearah infrastruktur untuk mempercepat pergerakan manusia dari tempat satu ketempat lainnya. Infrastruktur tersebut misal  trotoar, transportasi massal seperti Moda Raya Terpadu atau MRT dan jenis transportasi massal lainnya. Ketika disebuah kota tersebut yang tingkat persaingan dan mobilitas penduduknya sangat tinggi dan tidak dibarengi dengan penyediaan infrastruktur yang memadai akan terjadi penurunan produktivitas dan kemiskinan akan terjadi karena pendapatan yang menurun dan ketersendatan usaha.

Pembangunan infrastruktur tidak hanya mengenai prasarana saja akan tetapi, pembangunan infrastruktur untuk penyediaan lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat kurang mampu yang ada diperkotaan bisa dilakukan dengan cara pembukaan tempat untuk berjualan dan pemberian pinjaman uang untuk usaha. Pembangunan infrastruktur ini akan menumbuhkan perekonomian warga dan masalah kemiskinan akan teratasi. Betapa pentingnya pembangunan infrastruktur tersebut untuk menuntaskan kemiskinan.

Ketika kemiskinan bisa diatasi permasalahan lain seperti Pendidikan, kesehatan dan kriminalitas pasti juga akan berkurang. Pendidikan misalnya, kemiskinan sangat berpengaruh besar terhadap tingkat Pendidikan dari seseorang, ketika mereka mampu mencukupi kebutuhannya pasti tingkat Pendidikan akan lebih baik dibandingkan dengan seseorang yang kurang mampu, karena kebutuhan dari orang yang kurang mampu hanya akan mmemenuhi kebutuhan primer tanpa memperhatikan kebutuhan lainnya seperti halnya pendidikan. Pendidikan nantinya juga akan menentukan masa depan seseorang dan pekerjaan yang akan didapatkan. Ketika tingkat pendidikan rendah maka produktifitas juga rendah hal ini juga akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Selain Pendidikan, tingkat kesehatan juga dipengaruhi oleh kemiskinan. Kemiskinan menyebabkan seseorang kesulitan mendapatkan makanan dan minuman yang berkualitas dan bergizi tinggi. Kemiskinan akan menempatkan masyarakat ke dalam lingkungan yang buruk dan pengetahuan tentang kesehatan yang rendah. Umumnya, mereka yang terjerat kemiskinan mempunyai gaya hidup yang buruk dan rentan terhadap penyakit dan akibat dari kemiskinannya tersebut mereka tidak bisa membayar pengobatan misal ketika mereka masuk kedalam Rumahsakit. Sedangkan bagi masyarakat yang mempunyai kehidupan yang cukup dan baik, tingkat kesehatannya pasti jauh lebih baik.

Antara kemiskinan, Pendidikan dan kesehatan tidak bisa di pisahkan, ketiganya seperti mata rantai yang selalu berkaitan. Ketika masyarakat kurang mampu atau miskin pendidikannya pasti akan terlewat dan tingkat pendidikannya rendah. Tingkat Pendidikan rendah, pengetahuan yang didapat mengenai kesehatan juga rendah baik tentang makanan yang baik ataupun makanan yang berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun