Perkembangan zaman yang tidak kenal berhenti telah mendatangkan evolusi transformatif di bidang kesehatan. Diperkenalkannya sistem pembedahan dengan bantuan robot dengan cepat mendapatkan daya tarik dalam komunitas medis, menjanjikan peningkatan presisi, prosedur invasif minimal, dan hasil yang lebih baik bagi pasien. Dengan akarnya yang berasal dari akhir abad ke-20, bedah robotik terus berkembang, merevolusi cara pembedahan yang kompleks dilakukan.
Bedah robotik melibatkan penggunaan sistem robotik untuk membantu ahli bedah selama prosedur yang rumit. Sistem ini terdiri dari konsol dokter bedah, di mana dokter bedah mengoperasikan kontrol, dan lengan robotik yang melakukan tugas-tugas bedah. Salah satu keuntungan utama dari bedah robotik adalah ketepatannya.Â
Mengutip Journal of Robotic Surgery, kemampuan artikulasi lengan robot meniru gerakan pergelangan tangan manusia sangat baik, sehingga memungkinkan dokter bedah menavigasi struktur anatomi dengan akurasi yang tak tertandingi. Ketepatan ini sangat penting dalam prosedur yang melibatkan jaringan atau organ yang halus. (Richard, 2021)
Pembedahan invasif minimal adalah ciri khas lain dari bedah robotik. Instrumen robotik menawarkan ketangkasan yang lebih baik, sehingga memungkinkan dokter bedah untuk bermanuver di dalam ruang terbatas melalui sayatan yang lebih kecil. Hal ini mengakibatkan berkurangnya trauma pada jaringan di sekitarnya, waktu pemulihan yang lebih cepat, dan berkurangnya rasa sakit pasca operasi bagi pasien. Sistem Bedah da Vinci, platform robotik yang terkenal, mencontohkan pendekatan ini dengan memungkinkan ahli bedah melakukan operasi yang kompleks melalui sayatan kecil, meminimalkan bekas luka dan ketidaknyamanan. (Goh et al., 2022)
Jurnal tersebut juga menyoroti penggabungan pencitraan definisi tinggi tiga dimensi dalam pembedahan robotik. Peningkatan visual ini memberikan pandangan yang mendalam kepada para ahli bedah mengenai lokasi pembedahan, sehingga memungkinkan persepsi kedalaman dan kesadaran spasial yang lebih baik. Ketajaman visual ini membantu dalam prosedur rumit yang membutuhkan ketepatan, termasuk bedah jantung atau bedah saraf.
Namun, terlepas dari kemajuan ini, bedah robotik bukannya tanpa tantangan. Dokter bedah memerlukan pelatihan khusus untuk mengoperasikan sistem robotik secara efektif, menerjemahkan keahlian mereka dari teknik terbuka atau laparoskopi tradisional. Selain itu, biaya awal untuk memperoleh dan memelihara sistem robotik bisa sangat besar, sehingga berpotensi membatasi pengadopsiannya secara luas, terutama di lingkungan layanan kesehatan yang memiliki sumber daya terbatas.
Implikasi bedah robotik untuk perawatan kesehatan modern sangat luas. Bedah robotik dapat mengatasi kesenjangan geografis dalam akses ke perawatan bedah khusus. Bedah jarak jauh, sebuah konsep yang dieksplorasi dalam jurnal ini, memungkinkan ahli bedah berpengalaman untuk memandu prosedur robotik dari jarak jauh di lokasi yang jauh, sehingga memperluas akses ke intervensi bedah ahli.
Selain itu, bedah robotik memiliki potensi untuk memajukan inovasi bedah. Integrasi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) ke dalam platform robotik dapat memungkinkan dokter bedah untuk melapisi data pencitraan waktu nyata ke bidang pandang mereka. Perpaduan teknologi ini dapat menyempurnakan perencanaan bedah, pengambilan keputusan, dan bahkan pelatihan, sehingga mendorong era baru keunggulan bedah. (Sridhar, 2017)
Kesimpulannya, Meskipun masih dalam tahap perkembangan, bedah robotik sudah membuktikan kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Meskipun tantangan seperti pelatihan dan biaya masih ada, potensi manfaatnya sangat besar, termasuk peningkatan akses ke perawatan khusus dan integrasi teknologi canggih. Seiring dengan terus berkembangnya pembedahan robotik, teknologi ini siap untuk membentuk masa depan perawatan kesehatan dengan mendorong batas-batas dari apa yang dapat dicapai di ruang operasi.
Daftar Pustaka