Kecamatan Sukun merupakan salah satu kecamatan yang  berada di bagian selatan Kota Malang. Dengan wilayah yang memiliki luas 20,97 Km, kecamatan ini berperan penting dalam perkembangan Kota Malang. Wilayah kecamatan ini mempunyai kepadatan penduduk cukup tinggi, sekitar 4.665/Km yang mencakup berbagai perumahan, permukiman, hingga pertokoan. Sebagai salah satu kecamatan yang cukup padat, Kecamatan Sukun menghadapi tantangan dalam mengantisipasi banjir ketika musim hujan.
Masalah yang dihadapi Kecamatan Sukun ini tidak terlepas karena kepadatan penduduk yang cukup tinggi, yang mengakibatkan semakin besarnya perluasan lahan untuk permukiman area penduduk yang mengurangi daerah resapan air. Hal tersebut berakibat terhadap munculnya aliran surface runoff ketika hujan.Â
Dengan banyaknya curah sekitar hujan 210 mm/th, ditambah aliran surface runoff yang besar, Kecamatan Sukun termasuk salah satu kecamatan yang sering kali terkena banjir di Kota Malang. Di beberapa titik, terutama di kawasan pemukiman padat, seringkali jalan - jalan terendam oleh banjir, dikarenakan sistem drainase yang  yang kapasitasnya kurang mampu untuk menampung serta mengalirkan aliran surface runoff sehingga menyebabkan genangan air saat hujan deras tiba.
Faktanya, banjir sangat mengganggu aktifitas, terutama aktifitas di jalan raya. Hal ini dikarenakan saat banjir, arus jalan jadi melambat dan menyebabkan kemacetan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian tentang konservasi air untuk wilayah tersebut yang dilakukan oleh tim penelitian dari prodi Teknik Sipil FT UM yang beranggotakan 4 dosen (Mega Septia Sarda Dewi, MT., Dr. Vita Ayu Kusuma Dewi, S.T., M.Si., Drs. Eko Setyawan, M.T., Muhammad Abdul Rahman, M.T.,) serta 2 mahasiswa (Muhammad Risky dan Muhammad Miftaqul Reza).
Penelitian ini, bertujuan untuk mencari solusi agar air yang menggenang bisa di alokasikan menjadi air tanah melewati sumur resapan itu sekaligus menghindari banjir. Selain menghindari banjir, sumur resapan juga dapat membuat air hujan yang tertampung menjadi air tanah yang bisa digunakan sebagai cadangan air tanah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H