Saat ini wanita bahkan pria berlomba-lomba untuk merawat tubuh agar terlihat menawan dan menarik. Tak jarang mereka menghabiskan ratusan bahkan jutaan rupiah untuk melakukan perawatan khusus. Tak hanya untuk kecatikan faktanya melakukan perawatan tubuh seperti skincare dapat menyehatkan kulit.
Tentunya terdapat berbagai treatment khusus dalam merawat tubuh terutama kulit, baru-baru ini yang menjadi sorotan adalah berita dari artis papan atas Indonesia Krisdayanti yang menghabiskan lebih dari ratusan juta rupiah demi terlihat awet muda.
Namun ternyata setiap daerah Indonesia juga ada sebuah treatment kecantikan yang ramah di kantong, salah satunya adalah batimung yang berasal dari Kalimantan selatan.
Batimung atau spa khas Banjar merupakan salah satu treatment kecantikan tradisional khas suku Banjar yang dipercaya bagus untuk perawatan tubuh. Selain untuk kecantikan ternyata batimung juga bagus untuk kesehatan karena tekhnik perawatannya dengan mengalirkan uap panas. Cara ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah dan memperbaiki metabolisme tubuh.
Tak hanya mengalirkan uap, batimung juga menggunaka tiga gerakan pemijatan. Proses pemijatannya masing-masing memilki manfaat dan keguanaan tersendiri. Misalnya pada proses pemijatan pertama dapat membantu mengangkan kulit mati dan membersihkan kotoran pada kulit.
Pemijatan kedua juga memilki manfaat diantanya membantu melancarkan metabolisme tubuh. Dan pemijatan ketiga/ terakhir agar otot-otot tubuh menjadi rileks.
Treatment ini terinspirasi dari kecantikan Putri Junjung Buih, konon katanya muncul dari pusaran air yang berbuih, kemudian disambut dengan kain kuning dengan pesona kecantikannya tak tertandingi pada kala itu. Sehingga Patih Lambung Mangkurat saat bertapa terpesona dengan kecantikan Putri Junjung Buih.
Biasanya,batimung merupakan salah satu syarat calon kedua mempelai wanita untuk menghadpi prosesi pesta perkawinan. Tujuannya, pada saat pesta perkawinan kedua mempelai baik laki-laki maupun perempuan tidak mengeluarkan keringat yang banyak akan tetapi mengelurkan bau keringat yang harum. Kedua mempelai biasanya melakukan ritual ini 3-7 hari sebelum pesta pernikahan dilaksanakan.
 Sebagai salah satu warisan leluhur, batimung masih menggunakan cara yang tradisional, tetap mempertahankan kealamiannya. Yaitu masih menggunakan berbagai rempah seperti: pula sari, akar wangi, temulawak, pucuk ganti, ginseng, mesoyi, jeruk purut, buah adas, temugiring, biji klabet, cengkeh, kayu manis, bunga sisir, kapulaga jawa, dan lada.