Tak kenal maka tak sayang, kalimat itu sering kita dengar ketika mengawali sebuah pertemuan. Oleh karena itu sebelum lebih lanjut alangkah baiknya saya memperkenalkan diri. Perkenalkan Nama saya Muhammad Al Bushairi dilahirkan pada tanggal 11 agustus 2002 di pedalaman Kalimantan Selatan , tepatnya di Desa Baruh Panyambaran Kecamatan Halong Kabupaten Balangan
Setiap nama seseorang yang diberikan kepada anaknya pastinya memilki makna dan harapan dari orangtua , nama menjadi hal yang penting untuk anak agar anak memiliki kepribadian yang baik, sebagaimana gambaran dari sebuah nama. Seperti yang diriwayatkan dengan sanad hasan dari Abi darda’ r.a. bahwa Rasulullah Saw. bersabda yang artinya “Sesungguhnya pada hari kiamat nanti kalian akan dipanggil dengan nama-nama kalian dan nama-nama bapak-bapak kalian. Oleh karena itu, buatlah nama-nama yang baik untuk kalian.” (HR. Abu Daud).
Nama merupakan sebuah doa yang panjatkan oleh orangtua. Saya sangat bersyukur diberi nama Muhammad Al Bushairi seperti nama seorang ulama besar dari Bushiri Mesir, pengarang qasidah burdah yang masyhur dan sering kita baca. Harapan orang tua adalah semoga saya kelak menjadi tokoh terkenal yang bisa memberikan manfaat kepada orang lain dengan karya-karyanya.
Saya mengawali Pendidikan formal di SDN Baruh Panyambaran 01 , ketika itu saya sering mengikuti berbagai macam kompetisi seperti lomba kaligrafi, dan lomba pidato, dan saya pun pernah mengalami kegagalan pada kompetisi tersebut, tetapi saya terus belajar dari kesalahan saya hingga pada akhirnya terbukti bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. pada tahun 2011 sewaktu sekolah dasar saya pernah menjadi Juara I lomba Ceramah Agama Islam tingkat Kabupaten dan Juara III ceramah Agama Islam Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan. Segala sesuatu yang saya capai ketika sekolah dasar penuh dengan perjuangan dan proses yang panjang.
Setelah lulus di SDN Baruh Panyambaran 1 saya melanjutkan ke MTS Al-Istiqamah Halong yang berada dekat dengan rumah saya. Kemampuan akademik selalu ditingkatkan, saya selalu mengutamakan belajar, karena belajar adalah hal yang paling utama. Terbukti setiap ujian kelas saya selalu mendapat peringkat tiga besar di kelas.
Ketika saya sekolah di Madrasah Tsanawiyah banyak kegiatan lain yang saya lakukan selain dari belajar. Yaitu melatih skill/kemampuan diberbagai bidang, seperti Kaligrafi, tilawah dan pidato. Saya juga masih aktif mengikuti berbagai macam kompetisi seperti Mushabaqoh Tilawatil Qur’an, lomba kaligrafi, lomba baca puisi dan pidato. Selain itu untuk melatih jiwa kepemimpinan saya dilibatkan dalam kegiatan Organisasi Intra Sekolah (OSIS) sebagai wakil ketua Osis.
Menuntut ilmu merupakan sebuah kewajiban bagi setiap orang. Tidak sampai disini saya melanjutkan studi ke luar daerah sebagaimana dikatakan “ Tuntutlah ilmu sampai ke negri China”. Kita tidak hanya terfokus kepada suatu tempat tapi carilah tempat lain untuk mendalamai ilmu.
Menyelesaikan pendidikan 9 tahun dikampung halaman akhirnya saya melanjutkan studi di sebuah Pondok Pesantren ternama di kalimantan selatan yaitu Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah. Pondok yang lumayan jauh dari kampung halaman. disana saya banyak di ajarkan kemandirian dan hidup dalam kebersamaan.
Selain belajar Ilmu agama juga diajarkan ilmu dunia supaya ada keseimbangan antara dunia dan akhirat. selain belajar santri diwajibkan mengikuti kegiatan lainya dan saya memilih mengikuti kegiatan kaligrafi, tilawah dan muhadharah (Latihan ceramah agama) karena saya sangat menyukai bidang ini.
Kesukaan saya pada bidang kaligrafi, tilawah dan pidato mengantarkan saya sebagai juara kompetisi dibidang tersebut. Selama menjadi santri sebuah kebanggaan bagi saya dipercaya sebagai Bendahara Organisasi Santri Asrama yang merupakan jabatan penting dalam orgnaisasi didalam asrama guna lancarnya kegiatan asrama yang berisi 540 orang santri. selain itu juga ketika disekolah juga dipercayakan sebagai Sekretaris umum Nahdhatul Muta’allimin Madrasah Aliyah Putera Ponpes Rakha.