Mohon tunggu...
MUHAMMAD FIKRIY RAMADHAN
MUHAMMAD FIKRIY RAMADHAN Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

mambaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Kebencanaan di Kabupaten Berau dalam 5 Tahun Terakhir

21 Maret 2023   12:24 Diperbarui: 21 Maret 2023   14:18 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tren Bencana, Penanganan Darurat, dan Upaya Pengurangan Resiko

Kabupaten Berau adalah salah satu daerah di provinsi Kalimantan Timur yang terletak di wilayah pesisir timur Pulau Kalimantan. Seperti daerah lainnya di Indonesia, Berau juga rentan terhadap bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi. Selain itu, kegiatan tambang dan perkebunan yang marak di daerah ini juga menimbulkan potensi bahaya seperti kebakaran hutan dan lahan serta kerusakan lingkungan yang dapat memicu terjadinya bencana.

Mengingat tingginya risiko bencana di Berau, penanganan darurat dan pengurangan risiko bencana menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebencanaan di Kabupaten Berau dalam 5 tahun terakhir, meliputi tren bencana, penanganan darurat, dan upaya pengurangan risiko bencana

Bencana tersebut dapat menimbulkan kerugian materiil dan non-materiil yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan.

Kebanyakan dari bencana tersebut disebabkan oleh faktor alam, seperti curah hujan yang tinggi dan topografi wilayah yang berbukit dan berbukit-bukit. Namun, ada juga faktor manusia yang memperburuk situasi, seperti deforestasi, pembukaan lahan pertanian, dan penambangan liar yang merusak lingkungan dan meningkatkan risiko bencana alam.

Kerugian dari bencana alam di Berau sangat besar, terutama dalam hal kehilangan nyawa, kerusakan infrastruktur, dan kerugian ekonomi. Bencana banjir pada tahun 2013 menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan menyebabkan kerugian materiil yang signifikan. Sedangkan bencana kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 2019 menyebabkan kabut asap yang tebal dan berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat.

Oleh karena itu, perencanaan mitigasi bencana dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat harus menjadi prioritas utama pemerintah dan lembaga terkait di Berau. Upaya-upaya dalam hal ini meliputi perbaikan dan pembangunan infrastruktur tanggul, pengadaan alat-alat pemadam kebakaran, pelatihan dan sosialisasi kesiapsiagaan bencana bagi masyarakat, serta perbaikan dan pelestarian lingkungan agar dapat mengurangi risiko bencana alam di Berau.

Selain itu, upaya-upaya untuk mengurangi pengaruh manusia terhadap lingkungan juga sangat penting. Hal ini meliputi penghentian deforestasi, pengelolaan lahan pertanian yang berkelanjutan, serta pengawasan ketat terhadap aktivitas penambangan liar dan ilegal di wilayah Berau.

Dalam kesimpulannya, bencana alam di Berau merupakan masalah serius yang memerlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak. Diperlukan upaya-upaya yang berkelanjutan untuk mengurangi risiko bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, serta pelestarian lingkungan agar dapat menciptakan kehidupan yang aman dan nyaman bagi masyarakat di Berau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun