Mohon tunggu...
muhammad bahy
muhammad bahy Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa S1 Kelautan

saya menyukai hal-hal mengenai fotografi dan editing.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Perubahan Iklim terhadap Perubahan Laut

13 Desember 2022   20:36 Diperbarui: 13 Desember 2022   20:51 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hai kompasianers! Saat ini beberapa wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan nih. Apakah diwilayah kalian juga demikian?  Berbicara mengenai iklim dan cuaca adakalanya kita mengetahui apa itu iklim dan apa saja pengaruh iklim terhadap perubahan laut.

Iklim merupakan ukuran rata-rata dan variabilitas kuantitas yang relevan dari variabel tertentu yang jangka waktunya bulanan hingga tahunan. Iklim disebut juga dengan karakter cuaca yang terjadi di suatu tempat atau daerah. perubahan iklim merupakan hal yang tidak dapat dhindari akibat pemanasan global serta diyakini berdampak luas terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor pertanian dan kelautan. 

Perubahan pola curah hujan, peningkatan frekuensi kejadian iklim ekstrem serta kenaikan suhu udara dan permukaan air laut merupakan dampak serius dari perubahan iklim yang dihadapi di Indonesia. 

Dari simulasi Intergovermental Panel On Climate Change (IPCC), pada abad 21 ini kenaikan muka air laut global lebih besar dibandingkan dengan periode tahun 1961-2003. Diperkirakan pada tahun 2090 muka air laut akan meningkat sebesar 22-24 cm dibandingkan tahun 1990 dan dengan laju sebesar 4 mm/tahun (Habibie et al., 2012).

Salah satu indikasi dari meningkatnya muka air laut adalah garis pantai yang semakin naik. berkenaan dengan proyeksi kenaikan air laut, hasil penelitian menunjukkan wilayah Indonesia mengalami kehilangan dataran akibat kenaikan muka air laut. Jika diambil hasil proyeksi untuk tahun 2010, 2050, dan 2100 dengan luas daratan yang hilang secara berturut-turut seluas 7.408 km2, 30.120 km2, dan 90.260 km2 (Susandi et al., 2008).

Lalu bagaimana caranya kita dapat mengurangi kenaikan permukaan air laut ini? Para peneliti menggunakan model perubahan iklim bernama LOVECLIM, guna menganalisis berbagai faktor penyebab kenaikan air laut, termasuk lapisan es yang ada di kutub. Professor Huybrechts menyatakan, 

"Manusia harus menjaga konsentrasi emisi gas rumah kaca serendah mungkin. Salah satu langkah paling realistis adalah dengan mengurangi emisi secara drastis. Semakin besar dampak perubahan iklim yang bisa dikurangi, semakin besar dampak buruk kenaikan air laut yang bisa dicegah," tuturnya.

 selain itu menurut Widodo S. Pranowo, salah satu Peneliti Oseanografi Pusat Riset Kelautan mengungkapkan 

"apabila kenaikan permukaan air laut ingin dikurangi lajunya maka emisi karbon dioksida haruslah dikurangi atau diatur emisinya. Menyetop pembangunan tidaklah mungkin, namun kehidupan manusia perlu diatur dengan cara hidup sehat yang seminimal mungkin mengurangi emisi karbondioksida."

Jadi dapat disimpulkan, sebisa mungkin kita dapat mengurangi kegiatan yang dapat menghasilkan emisi karbon dioksida, seperti berkendara menggunakan kendaraan pribadi, dan lain-lain, guna mengurangi naiknya permukaan air laut. Semoga dengan informasi ini, kita dapat berpartisipasi memerangi pemanasan global ini ya, kompasianers!

sumber: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun