Mohon tunggu...
Muhammad DefranAfbizin
Muhammad DefranAfbizin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo saya suka menulis artikel opini

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

PON 2024 Aceh-Sumut: Penyelenggaraan Antara Harapan dan Realita Buruk

10 Oktober 2024   14:53 Diperbarui: 10 Oktober 2024   14:55 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara pada September 2024 menjadi momen bersejarah bagi kedua provinsi ini. Mengusung tema "Bersatu Kita Juara", acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi olahraga, namun juga mencerminkan nilai-nilai Pancasila yang mendasari persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Harapan dalam Penyelenggaraan PON, PON XXI diharapkan menjadi perhelatan besar yang akan menampilkan kekayaan budaya dan kemajuan teknologi. Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengatakan pembukaan PON akan meriah, menggabungkan teknologi canggih dan budaya nusantara, seperti Asian Games 2018. Ini adalah kesempatan untuk membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia, terutama Aceh dan Sumut, memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan acara besar dengan baik.

Namun, ada tantangan yang signifikan yang mengintai juga. Penyelenggaraan PON di dua provinsi sekaligus memiliki banyak kesulitan. Agar semua elemen, mulai dari infrastruktur hingga keamanan, dapat dijamin, koordinasi antara Aceh dan Sumut harus berjalan lancar. Selain itu, persiapan pemerintah daerah untuk memanfaatkan fasilitas pasca-event sangat penting.

Realita Buruk yang Menghantui, di balik harapan tersebut, ada kekhawatiran tentang bagaimana penyelenggaraan dapat berjalan sesuai dengan harapan. Meskipun pemerintah menjanjikan anggaran yang cukup untuk kelancaran PON, beberapa masalah seperti infrastruktur yang belum sepenuhnya siap, kemungkinan konflik antarprovinsi, dan masalah pendanaan dapat mengganggu acara. Sejarah acara serupa menunjukkan bahwa seringkali terdapat kendala yang tidak terduga.

Selain itu, meskipun PON XXI diharapkan untuk meningkatkan ekonomi lokal dan pariwisata, ada kemungkinan hasilnya tidak dirasakan secara merata oleh masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa semua bagian masyarakat yang terlibat dalam penyelenggaraan ini berpartisipasi secara penuh.

Kaitan dengan Nilai Pancasila, PON XXI Aceh-Sumut harus dilihat dari sudut pandang nilai-nilai Pancasila, terutama dalam hal keadilan sosial dan persatuan. "Bersatu Kita Juara" adalah motto yang lebih dari sekadar slogan; itu menunjukkan semangat gotong royong yang merupakan dasar dari Pancasila. Dalam situasi seperti ini, PON berfungsi sebagai simbol kesatuan bangsa yang beragam, di mana setiap provinsi dapat menunjukkan budaya unik mereka sambil bersaing secara sehat di arena olahraga.

Selama berjalannya PON XXI, semua pihak, mulai dari penyelenggara hingga peserta, harus memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Dalam hal ini, penting untuk menekankan beberapa prinsip utama yang terkandung dalam Pancasila:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa : Menghormati keberagaman agama dan kepercayaan peserta.
  • Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab : memberikan perlakuan yang adil bagi semua atlet tanpa melihat latar belakang.
  • Persatuan Indonesia : Mengedepankan semangat persatuan dalam setiap kegiatan.
  • Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan : Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait acara.
  • Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia : Memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal melalui penyelenggaraan acara.

PON XXI Aceh-Sumut 2024 adalah kesempatan yang sangat baik untuk menunjukkan potensi Indonesia kepada dunia. Sukses penyelenggaraan harus diimbangi dengan pengetahuan tentang situasi saat ini. Upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan dapat mengatasi tantangan infrastruktur, pendanaan, dan koordinasi antarprovinsi.

Kita dapat mengharapkan PON XXI berjalan dengan baik secara teknis dan berdampak positif bagi masyarakat luas jika nilai-nilai seperti persatuan, keadilan sosial, dan gotong royong dijalankan dengan benar. Agar PON XXI tidak hanya menjadi acara olahraga, tetapi juga waktu untuk memperkuat rasa persahabatan dan solidaritas antara warga negara.

Pada akhirnya, keberhasilan PON XXI Aceh-Sumut akan menunjukkan kemampuan negara untuk mengatasi kesulitan dan mencapai prestasi. Mari kita sambut peristiwa ini dengan optimisme dan harapan untuk masa depan yang lebih baik, di mana olahraga akan memperkuat persatuan bangsa Indonesia. Kita dapat menjadikan PON XXI sebagai momen bersejarah bagi Aceh, Sumatera Utara, dan seluruh Indonesia jika kita bekerja sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun