Kondisi dunia yang sudah mengalami banyak perubahan melibatkan tidak terbatasnya ruang dan waktu sebagian besar dipengaruhi oleh globalisasi yang semakin menguat di berbagai bidang kehidupan. Hal ini didukung dengan banyaknya sektor kehidupan yang tergerus karena adanya pengaruh globalisasi tersebut. Kondisi tersebut membuat segala hal menjadi fleksibel dan mudah didapat ditambah dengan perilaku masyarakat Indonesia yang tidak bisa lepas dari gadget membuat semua hal bisa dilakukan dalam satu tempat, serta terjalin komunikasi yang intensif baik antarkeluarga, teman, saudara, dsb.
Kondisi ketergantungan masyarakat terhadap teknologi diperparah dengan datangnya virus Covid-19 di Indonesia yang berasal dari kota Wuhan, China. Virus ini menyebakan perubahan dalam berbagai bidang kehidupan, tidak hanya pendidikan, melainkan juga ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Salah satu yang cukup mengalami perubahan signifikan akibat pandemi Covid-19, yaitu dalam bidang pendidikan.
Bidang pendidikan selalu mengalami kemajuan dari waktu ke waktu. Hal ini dibuktikan dengan adanya peralihan dari sistem pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring atau berbasis internet. Pembelajaran online sendiri memiliki dua mata pisau yang dalam artian memiliki sisi positif dan negatif tergantung seberapa besar porsi kemauan kita dalam memperoleh kedua sisi tersebut. Penyesuaian atau adaptasi merupakan komponen dasar yang harus dimiliki sebagai tantangan dalam menerima peralihan metode pembelajaran tersebut, serta memiliki kemauan yang kuat dan sikap mandiri dalam memperoleh berbagai sumber informasi. Urgensi tentang sistem pembelajaran online memiliki keunikan tersendiri, kondisi ini disebabkan karena pada dasarnya pembelajaran online lebih mengutamakan kesadaran diri penggunanya agar bisa berkembang terutama dalam konteks pengembangan diri.Â
Pembelajaran daring merupakan suatu sistem pola pembelajaran interaktif yang mengandalkan internet sebagai basis pendukungnya. Dengan datangnya pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitasnya sedari rumah mau tidak mau sistem pembelajaran daring menjadi solusi alternatif terbaik melihat kondisi virus Covid-19 yang bermutasi secara cepat. Pembelajaran daring pun bisa disesuaikan aksesnya dengan keadaan ekonomi masyarakat mulai dari gratis, paket  menengah, sampai paket lengkap. Dasar pembelajaran daring adalah peserta didik dapat mengakses sumber belajar dan materi pembelajaran tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat (Kurnisari dkk, 2020).
Sistem pembelajaran daring tidak hanya dipahami dan dijalankan oleh siswa ataupun mahasiswa, tetapi juga oleh guru. Guru sebagai media utama pembelajaran harus memberikan akses fasilitas berdasarkan sistem institusinya tersendiri terkait materi pembelajaran dan soal latihan atau ujian. Namun, karena kondisi pandemi Covid-19 yang tak terduga dan secara mendadak menjadikan beberapa orang baik itu guru maupun siswa dan mahasiswa yang masih gagap teknologi sehingga menyebabkan kondisi kesulitan dalam menyesuaikan diri terhadap penggunaan, serta akses media untuk pembelajaran daring. Melihat kondisi seperti itu, penting untuk menyediakan media yang mudah digunakan bagi seseorang yang masih belajar dalam menghadapi teknologi. Dengan media yang mudah diakses akan mendukung pembelajaran yang berpengaruh terhadap hasil dari proses belajar mengajar. Wina Sanjaya (Hidayah dkk, 2020) menyebutkan bahwa pemilihan media pembelajaran mempertimbangkan beberapa aspek, seperti tujuan yang akan dicapai, karakteristik peserta didik, kondisi lingkungan, konsep yang jelas dan sesuai dengan gaya belajar peserta didik.
Faktor urgensiÂ
Pembelajaran daring memang seharusnya menjadi media pembelajaran yang mudah, ramah, dan praktis dalam penggunaanya, tetapi tidak semua lapisan masyarakat bisa mudah beradaptasi dengan kondisi seperti ini. Fokus perhatian dalam urgensi ini terkait pada penyesuaian kebijakan dan pelatihan bagi masyarakat yang sekiranya masih belum siap dalam proses beradaptasi atau belajar menghadapi teknologi pembelajaran daring. Selain itu, terdapat pula faktor eksternal dan internal yang dapat menghambat kesuksesan dalam meraih pemahaman dalam mengerti materi pembelajaran sehingga menjadikan kondisi pembelajaran yang kurang efektif.
Hal tersebut tentu saja tidak bisa diteruskan atau dibiarkan karena bisa merugikan dalam proses pengembangan diri menjadi siswa atau mahasiswa yang aktif dan adaptif baik dalam lingkungan sekolah, kampus, ataupun lingkungan masyarakat. Nantinya akan diupayakan respon dari siswa atau mahasiswa terkait masalah yang telah diuraikan di atas agar kedepannya bisa dijadikan bahan evaluasi dalam pengembangan media dan kebijakan pendidikan dari pemerintah yang lebih bisa menjangkau semua lapisan masyarakat, serta bisa didesain lebih ringkas dan mudah diaplikasikan.
Dampak pembelajaran daring terhadap keefektifan belajar
Dalam menyusun riset sederhana ini, metode yang digunakan ialah penelitian kuantitatif dengan alat kuisioner terhadap 10 mahasiswa-mahasiswi dari berbagai Universitas yang memiliki latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda dengan rentang umur 15-25 tahun. Sebagian besar mahasiswa sudah tidak asing lagi dengan pembelajaran daring, tetapi banyak yang merasa bahwa teknis dan metode pembelajaran belum sepenuhnya terserap dan memuaskan bagi mahasiswa. Walaupun fitur-fitur dan berbagai macam platform yang mendukung telah tersedia sebagai upaya kesuksesan pembelajaran daring, kenyataanya masih kurang efektif.Â
