Oleh: Muhammad Nurul Ulya Hasan
Dr. (H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T. atau yang kerap disapa Tri Rismaharini merupakan perempuan pertama yang terpilih langsung menjadi Wali Kota melalui pemilihan Kepala Daerah sepanjang sejarah Demokrasi di Indonesia.Â
Perempuan perkasa yang akrab dipanggil Risma ini lahir di Jawa Timur, sebuah kota yang dikenal sebagai kota tahu, Kediri, tanggal 20 November 1961. Ayahnya bernama M. Chuzuzaini dan sang ibunda bernama Siti Muajiatun.Â
Risma juga merupakan kepala daerah perempuan pertama di Indonesia yang beberapa kali masuk dalam daftar pemimpin terbaik dunia. Risma sebagai Nakhoda dari Kapal Besar bernama Surabaya saat itu berhasil menerima banyak penghargaan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kota Surabaya dikenal dunia. Nama Risma pun juga semakin mendunia.
Beberapa penghargaan yang pernah diraihnya, antara lain, Surabaya Academy Award yang digelar Suara Surabaya, Harian Surya, Surabaya Post, dan Enciety Business Consult pada tahun 2007 untuk kategori Board Preference serta menjadi terpilih menjadi Presiden United Cities and Local Goverment Asia Pasific (UCLG Aspac) secara aklamasi menggantikan Won Hee-ryong Presiden UCLG Aspac yang sudah menjabat dua periode atau empat tahun dalam Kongres ke-7.
Dengan segala dinamika politik karir Risma sebagai Wali Kota berlanjut hingga dua periode. Sebelum menjabat sebagai Wali Kota, Tri Rismaharini pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan atau DKP Kota Surabaya dan Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya atau BAPPEKO hingga tahun 2018 silam.
Meski kariernya melesat, Risma tetap dengan gayanya. Menyapu di jalan dan membaur dengan pasukan kuning. Warga Surabaya sudah biasa melihat Risma bersih-bersih bersama pasukan kuning, menyiram tanaman, ikut mengatur kemacetan lalu lintas, juga turun memberi komando tim PMK memadamkan kebakaran.Â
Gaya Risma yang turun ke lapangan itulah yang ditunggu masyarakat seluruh Indonesia. Profesionalitas dan totalitasnya dalam melayani masyarakat sangat kental. Meski dikenal suka ceplas-ceplos, tapi itulah caranya menyayangi Kota Surabaya dengan kerja keras dan ulet serta mendukung orang-orang kecil yang seringkali dipandang sebelah mata.
"Tukang Taman" Surabaya itu bernama Risma
Tri Rismaharini memulai masa jabatannya sebagai Wali Kota sebagai "Tukang Taman"nya Kota Surabaya dengan menata Kota Surabaya dari yang sebelumnya buruk penataannya menjadi lebih asri, hijau, segar dan tertata dengan baik. Risma secara cepat menjelma menjadi idola masyarakat Surabaya karena keberhasilannya mengelola taman.
Di masa kepemimpinannya, taman-taman di Surabaya bertumbuhan, seolah mengimbangi gedung-gedung pencakar langit yang juga mulai tumbuh. Jalan-jalan protokol Surabaya menjadi lebih teduh, mengalihkan suhu udara di Surabaya yang lumayan panas saat musim kemarau. Beberapa Taman Kota, Jalur Pesepeda, dan Jalur Pejalan Kaki dibangunnya sebagai tempat wisata gratis untuk para warga Surabaya. Â