Bullying merupakan tindakan yang dilakukan secara berulang dengan menggunakan kekuatan maupun kekuasaan. Bullying dibagi menjadi 2, yaitu bullying secara langsung dan cyber bullying.
Rata-rata, kasus bullying terjadi di kalangan pelajar. Seseorang yang terkena bullying bisa mengalami beberapa masalah mental, seperti depresi, kecemasan, meningkatnya perasaan sedih, kesepian, berubahnya pola tidur, hilangnya ketertarikan pada aktifitas yang dulu disenanginya, dan bahkan sampai bunuh diri.
Di Indonesia sendiri kebanyakan orang lebih peduli cyber bullying daripada bullying di sekolah. Hal itu karena influencer, youtuber, selebgram, dll mereka bilang di sebuah post bahwa mereka dibully, ada banyak haters, dll. Padahal hal tersebut bisa diatasi dengan sangat mudah, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah cyber bullying, seperti mengganti akun, dll.
Disekolah, korban bully akan tetap bertemu dengan pembully. Hal tersebut juga tidak akan berlangsung singkat, kita bayangkan saja hampir setiap hari seorang siswa di bully selama SD, SMP, SMA dan tidak ada teman maupun guru yang peduli dengan kondisinya. Hal tersebut hanya akan merusak mental dari siswa tersebut selama menuntut ilmu.
Satu-satunya cara untuk korban bully terhindar dari bully adalah ada guru yang rela mengorbankan tenaga dan waktunya untuk murid-muridnya, menjadi pahlawan untuk menjaga dan membela korban bully yang hampir tidak ditemukan di Indonesia, mungkin ada tapi tidak ada di kehidupan saya. Pilihan paling realis adalah pindah dari sekolah.
Bullying memang sudah menjadi masalah yang sangat sulit diselesaikan dan bullying juga membuat masalah baru bagi korban bully. Sebaiknya kita semua lebih mempedulikan bullying di sekolah daripada cyber bullying yang sebenarnya hanyalah bagian kecil dari bullying yang sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H