Mohon tunggu...
Muhammad LuthfiHidayat
Muhammad LuthfiHidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

Saya merupakan mahasiswa jurusan kewirausahaan dan tertarik pada dunia marketing dan finance

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kelompok KKN 172 UPI Adakan Program Pelatihan Inovasi Pengolahan Singkong

8 Agustus 2022   12:41 Diperbarui: 8 Agustus 2022   13:20 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Pelatihan Inovasi Pengolahan Singkong (Dokpri)

Tasikmalaya  (29/07/2022) - Upaya pemerintah dalam mencapai pembangunana berkelanjutan atau SDGs (Suistainable Development Goals) menjadi rujukan dalam penyelanggaran KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2022. Upaya untuk mensejahterakan masyarakat dalam SDGs  terdapat 17 tujuan.

Adapun tema yang diangkat oleh kelompok KKN 172 UPI yaitu desa sehat dan sejahtera. Tujuan dari desa sehat dan sejahtera yaitu untuk menjamin kehidupan warga desa yang sehat demi terwujudnya kesejahteraaan.

Kelompok KKN 172 terbagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk merealisasikan program. Salah satunya program Inovasi Pengolahan Singkong yang beranggotakan 6 (enam) orang yaitu Hilma Nuraliah, Inka Sri Handini, Jannatun Rahmilah, Kautsar Kesdik Anindito, Muhammad Luthfi Hidayat, dan Putri Mahardika.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh kelompok KKN 172 terdapat potensi hasil alam yang dapat dijadikan sebagai peningkatan taraf ekonomi di RW 14 Kelurahan Gunungtandala Kecamatan Kawalu, Tasikmalaya.

Salah satu program yang diambil adalah dengan memanfaatkan hasil alam berupa singkong yang mana sebagian besar masyarakat mempunyai lahan singkong. Dengan banyaknya singkong yang dihasilkan, masyarakat Gunungtandala memanfaatkan singkong yang dihasilkan dengan cara dijual langsung kepada UMKM yang memproduksi keripik singkong. Biasanya singkong  dijual langsung kepada UMKM  dengan harga yang murah sehingga masyarakat jauh dari kesejahteraan.

Di RW 14 sendiri hanya ada 2 (dua) UMKM yang memproduksi keripik singkong hal ini karena kurangnya pengetahuan masyarakat akan cara pengolahan singkong itu sendiri. Produksi keripik singkong yang dihasilkan oleh UMKM biasanya didistribusikan ke pasar. Sedangkan untuk limbah dari singkong biasanya dipakai untuk pakan ternak.

Dari permasalahan tersebut, jika dilihat dari potensi singkong yang tinggi, masyarakat seharusnya bisa memanfaatkan singkong menjadi lebih bernilai dengan cara mengolah singkong menjadi produk inovatif sehingga nantinya memiliki daya jual yang tinggi. Salah satu manfaat dari inovasi produk adalah sebagai pembeda dari kompetitor. Sehingga nantinya produk bisa bersaing di pasaran.

Hasil diskusi yang dilakukan oleh kelompok KKN 172 dengan melakukan brainstorming didapatkan inovasi produk dari olahan singkong yaitu brownies singkong, dan memanfaatkan kulit singkong atau limbah dari singkong diolah menjadi keripik kulit singkong. Kedua produk inovasi tersebut dipilih karena alat dan bahan yang mudah didapat serta cara pembuatannya yang tidak terlalu sulit sehingga seluruh masyarakat dapat mencoba memproduksinya.

Realisasi program  dilakukan dengan mendemonstrasikan cara pengolahan singkong menjadi brownies dan kulit singkong menjadi keripik. Namun sebelum itu, mahasiswa mengadakan sosialisasi terlebih dahulu mengenai manfaat dan keuntungan pengolahan singkong. 

Keripik Kulit Singkong (Dokpri)
Keripik Kulit Singkong (Dokpri)

Bahan Pembuatan Brownies Singkong (Dokpri)
Bahan Pembuatan Brownies Singkong (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun