Mohon tunggu...
MUHAMMAD ALIF RIFQI FIRMANSYAH
MUHAMMAD ALIF RIFQI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Airlangga - S1 Kedokteran Hewan

Bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengolahan Sampah Organic Melalui Budidaya Maggot

1 Juni 2022   14:42 Diperbarui: 1 Juni 2022   14:53 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Maggot merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (Hermetia Illucens, Stratimydae, Diptera) atau BSF. Meskipun keluarga lalat, namun ukuran BSF yang dikenal sebagai lalat tentara ini, lebih panjang dan besar. Meskipun dari keluarga lalat, namun BSF tidak menularkan bakteri, penyakit, bahkan kuman kepada manusia.

Seperti halnya belatung, maggot berguna secara ekologis dalam proses dekomposisi bahan-bahan organik. Maggot mengonsumsi sayuran dan buah. Tak hanya buah dan sayuran segar, maggot pun mengonsumsi sampah sayuran dan buah. Karenanya manggot sangat cocok digunakan dalam pengelolaan sampah organik.

Selain bermanfaat untuk pakan ayam petelur konsentrat dari maggot ini juga bisa untuk hewan ternak lainnya seperti ayam pedaging, burung puyuh, bebek, dan juga ikan lele maggot pun mempunyai nilai ekonomis, yaitu bisa menjadi sumber pakan ternak dan menjadi pupuk. Maggot mengandung protein tinggi dan kandungan gizi yang baik untuk pakan unggas. 

Maggot memiliki kadar protein sekitar 43% jika dalam keadaan utuh, sedangkan jika dijadikan pelet kadar proteinnya antara 30% sampai 40%. Dibandingkan cacing, maggot lebih menguntungkan sebagai pakan ternak karena lebih cepat berkembangbiak dan cepat bisa dipanen. 

Maka dari itu pengolahan sampah organic dengan menggunakan budidaya maggot ini bisa menciptakan ide untuk pembuatan pakan ternak berupa konsentrat maupun pelet. Pakan ternak yang dihasilkan dari maggot sangat cocok untuk peternakan organik. Penggunaan maggot bisa menekan penggunaan pakan berbahan kimia.

Bisa di simpulkan sampah yang biasanya kita anggap tidak berguna dan tidak ada nilai harganya, tenyata sampah tersebut bisa di olah dan menghasilkan suatu nilai harga yang bisa di katakana sangat tinggi dan bisa bermanfaat. Contohnya seperti menjadi pakan ternak konsentrat dan pellet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun