Mohon tunggu...
Muhammad Alif Al Hakim
Muhammad Alif Al Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember//191910501029

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengumpulan Data dan Identifikasi Potensi Masalah Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo

22 Februari 2022   19:53 Diperbarui: 22 Februari 2022   20:13 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perkembangan zaman yang semakin maju perlu penyesuaian di banyak bidang untuk menunjang kegiatan manusia yang ada, tidak terkecuali di dalam bidang penataan ruang yang mana menjadi dasar bagi manusia untuk melakukan kegiatan dalam lingkup spasial. Oleh karena itu, rencana tata ruang yang komperhensif dan sesuai dengan kebutuhan penduduk di suatu daerah tentunya sangat penting agar segala bentuk usaha masyarakat dapat dikembangkan dan membuat masyarakat semakin sejahtera. Kecamatan Banyuputih merupakan salah satu kecamatan yang berada dalam administrasi Kabupaten Situbondo yang mana di kecamatan ini sendiri memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakatnya.

Dalam Program KKN Universitas Jember kali ini cukup berbeda dengan KKN pada periode sebelumnya yang mana KKN kali ini bersamaan dengan pelaksanaan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dari Kementerian ATR/BPN tentang Percepatan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang. Dalam pelaksanaannya sendiri mahasiswa ditugaskan untuk mengumpulkan data sekunder terkait penyusunan RDTR serta mengidentifikasi masalah dan potensi yang ada dalam wilayah perencanaan. Pada Kecamatan Banyuputih sendiri terdapat beberapa permasalahan yang perlu diselesaikan agar potensi yang ada dapat dikembangkan secara maksimal.

Kondisi Kecamatan Banyuputih sendiri terbilang masuk dalam kategori dataran rendah yang memiliki wilayah pesisir yang mana memiliki potensi pertanian dan juga perikanan tangkap. Kondisi iklim di Kecamatan Banyuputih cenderung memiliki tingkat curah hujan yang rendah sehingga perlunya manajemen sumberdaya air yang optimal agar kegiatan pertanian dan pemenuhan kebutuhan pasokan air bersih untuk masyarakat tetap tercukupi khususnya pada musim kemarau dimana tingkat curah hujan berada di titik paling rendah.

Dari segi sosial dan budayanya sendiri yang didapatkan dari data sekunder melalui BPS terlihat bahwa masyarakat di Kecamatan Banyuputih mayoritas beragama islam yang mana terlihat dari masyarakat yang masih melakukan tradisi islami. Selain itu budaya Madura juga masih kental jika dilihat dari arsitektur rumah masyarakat Kecamatan Banyuputih yang bergerombol antar keluarga dan membentuk pola U dengan mushola di setiap clusternya yang mana gaya arsitektural ini perlu dilestarikan karena merupakan suatu keunikan kawasan di Kecamatan Banyuputih.

Untuk wilayah perkotaan Kecamatan Banyuputih sendiri memiliki fungsi utama sebagai pusat pemerintahan serta perdaangan dan jasa. Namun terdapat juga daerah yang memiliki potensi besar di sektor pertanian serta perikanan. Potensi ini muncul karena di Kecamatan Banyuputih sendiri memiliki beberapa tarikan yang berupa pusat kegiatan sehingga perkembangan ekonomi juga akan semakin pesat jika dikembangkan dengan baik. Salah satu lokasi yang terkenal di Kecamatan Banyuputih adalah Taman Nasional Baluran yang mana telah dikenal khalayak umum dan jika dikembangkan dengan baik tentunya akan membantu percepatan perekonomian di Kecamatan Banyuputih sendiri.

Sektor perikanan dan pertanian juga menjadi andalan di Kecamatan Banyuputih, hal ini didukung dengan kondisi alam Kecamatan Banyuputih. Kecamatan Banyuputih memiliki kondisi tanah aluvial yang cocok digunakan sebagai media pertanian, selain itu juga terdapat LP2B yang mana dapat mendukung usaha ketahanan pangan bagi wilayah di sekitarnya. Untuk sektor perikanan Kecamatan Banyuputih yang berada di wilayah pesisir membuat potensi perikanan tangkap sanagt besar, hal ini ditunjukan dengan adanya TPI Pondok Mimbo sebagai pusat perdagangan hasil tangkapan.

Namun saat Tim KKN meneliti data yang didapatkan terlihat beberapa masalah yang cukup besar yang terjadi di Kecamatan Banyuputih. Salah satunya adalah tingkat pendidikan masyarakatnya yang masih sangat minim khususnya pada tingkat lanjut. Mayoritas masyarakat yang berkerja pada sektor primer juga menjadi bukti bahwa kurang berkembangnya opsi pekerjaan yang ada di Kecamatan Banyuputih. Selain itu pemenuhan fasilitas umum juga masih belum tercukupi untuk kurun waktu 10 tahun kedepan yang mana perlu disiapkan mulai dari sekarang.

Setelah menelaah data dan hasil survei yang dilakukan, Tim KKN lalu mengadvokasikan hasil dari identifikasi kepada pihak OPD dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Situbondo. Untuk memberikan pandangan terkait bagaimana pengembangan yang dapat dilakukan di Kecamatan Banyuputih agar masalah dapat teratasi dan potensi yang ada dapat dikembangkan dengan optimal. Tim KKN juga menjelaskan terkait masalah apa yang dihadapi dan juga bagaimana respon warga yang telah dilakukan wawancara oleh Tim KKN terhadap masalah yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun