Mohon tunggu...
Muhammad Fahmi
Muhammad Fahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Hobi Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kunjungan ke Museum Singhasari SD Negeri Merjosari 1 Belajar dan Mewarnai Topeng bersama Mahasiswa Magang Ilmu Perpustakaan

5 Desember 2024   12:55 Diperbarui: 5 Desember 2024   13:08 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan mewarnai Topeng Malangan oleh SDN Merjosari 1

Malang, 13 November 2024 -- Puluhan siswa-siswi dari Sekolah Dasar Negeri Merjosari 1 di kota Malang mengunjungi Museum Singhasari untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah Kerajaan Singhasari serta berpartisipasi dalam kegiatan mewarnai topeng tradisional. Kunjungan ini merupakan bagian dari program pendidikan yang bertujuan untuk mengenalkan budaya dan sejarah Indonesia sejak dini kepada generasi muda.

Museum Singhasari, yang terletak di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, merupakan salah satu destinasi wisata sejarah yang menyimpan banyak artefak dari Kerajaan Singhasari yang pernah berjaya di abad ke-13. 

Melalui kunjungan ini, para siswa-siswi diajak untuk belajar tentang sejarah kerajaan tersebut, termasuk kisah Raja Kertanegara dan perkembangan peradaban Singhasari yang mempengaruhi banyak aspek kebudayaan di Nusantara.

Kegiatan diawali dengan tur museum yang dipandu oleh para mahasiswa magang dari Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Negeri Malang, yang membantu menjelaskan berbagai koleksi penting. Para siswa-siswi terlihat antusias mendengarkan penjelasan tentang peninggalan sejarah seperti prasasti, arca, dan berbagai koleksi artefak yang terkait dengan kebudayaan Singhasari.

Tur museum ini terbagi ke dalam tiga ruang utama, masing-masing dijelaskan oleh mahasiswa magang Ilmu Perpustakaan  yang bertugas. Di Ruang 1, penjelasan diberikan oleh Muhammad Ainnur Farras, yang menjelaskan tentang Arca Durga Mahisasura Mardini, Arca Bhairawa, dan peninggalan dari masa Zaman Megalitik. Ia memaparkan dengan rinci makna simbolik dari arca-arca tersebut serta bagaimana peninggalan megalitik mencerminkan kebudayaan awal di Nusantara.

Di Ruang 2, giliran Guntur Tirta Prayoga menjelaskan koleksi berupa Topeng Malang yang unik dan kaya akan detail seni serta Arca Ganesha yang mencerminkan peran dewa pengetahuan dalam tradisi Hindu-Buddha di masa kerajaan. Guntur mengajak siswa-siswi untuk mendalami fungsi dan makna budaya dari artefak-artefak tersebut.

Sementara itu, di Ruang 3, Muhammad Fahmi Afrizal Albadawi membimbing para siswa untuk memahami diorama yang menggambarkan Ken Arok, sosok penting dalam pendirian Kerajaan Singhasari, dan Lembu Nandhi, simbol kendaraan suci dalam tradisi Hindu. Penjelasan Aisyah sangat menarik karena ia juga menambahkan cerita latar tentang kehidupan pada masa tersebut, membuat diorama terasa hidup di mata para pengunjung.

Seluruh siswa-siswi terlihat sangat antusias mengikuti tur ini, memperhatikan setiap penjelasan dengan saksama, dan beberapa bahkan mencatat informasi penting untuk mengenal lebih dalam warisan budaya yang berharga.

"Seru banget berkunjung ke museum, ini pertama kalinya saya kemuseum dan saya suka karena bisa belajar sambil jalan-jalan" kata putra, salah seorang siswa kelas 5 SD yang turut serta dalam kunjungan tersebut.

Dokumentasi setelah kegiatan tour museum
Dokumentasi setelah kegiatan tour museum

Setelah mengunjungi berbagai koleksi museum, kegiatan dilanjutkan dengan sesi melukis topeng tradisional. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan seni budaya lokal, di mana para siswa diberi kesempatan untuk berkreasi dengan melukis topeng yang terinspirasi dari cerita panji. Topeng-topeng tersebut sering kali digunakan dalam pertunjukan seni tradisional, seperti tari topeng, yang juga merupakan bagian dari budaya Jawa Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun