Mohon tunggu...
muhammad basukiyaman
muhammad basukiyaman Mohon Tunggu... Freelancer - pemerhati masalah sosial dan bisnis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pemerhati masalah sosial dan bisnis untuk memperbaiki diri , koordinator pertanahan cirapuhan dago bandung yang tergabung dalam NAWISAN KURMA

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Mitos dan Fakta Mengungkap Sejarah Dago Elos Sejak Kapan Ada

6 April 2024   06:03 Diperbarui: 6 April 2024   06:32 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandung. Sumber ilustrasi: via KOMPAS.com/Rio Kuswandi

Bismillah Alhamdulillah  Dago merupakan sebuah kawasan di Bandung yang sangat terkenal. Sebagian besar wisatawan yang datang ke Kota Bandung, pasti ingin menyambangi kawasan ini. Selain terkenal dengan keasriannya, kawasan Dago juga dikenal sebagai tempat wisata belanja serta kuliner eksis di Bandung. Lalu dago elos ? mitos dan fakta mengungkap Sejarah dago elos sejak kapan ada

( berita sekilas Silahkan cek info lainnya cek NAWISAN KURMA  riwayat dago link https://www.youtube.com/watch?v=eZTIs7hSf34&t=8s  riwayat pribumi adanya makam buktinya link https://www.youtube.com/watch?v=VOQ4_WucRJU&t=13s ) 

Awalnya ada masyarakat disebut cipanyepuhan  1800 an (  !850 - 1870 ) , artinya besi tempa  , macam cangkul , belincong , celurit dan atau terkait seperti pekerja , petani , tukang kebun  . Masyarakat ini bekerja membuat alat dari besi dan mengoperasikannya , kadang bekerja membantu pembangunan rel kereta , selain itu menggali gua ( belanda ) dan lainnya . Ketika panen buah , sebagiannnya dijual  ( saat ini sekitar simpang dago  ) . Bentangan jalan yang sekarang jl siliwangi dan jl dipati ukur itu merupakan batas pribumi cipanyepuhan boleh nunggu ( nadagoan artinya menunggu  - ini lah asal kata  dago ) . Masyarakat cipanyeupuhan  ini dari utara  , sedangkan kolonial adanya di selatan jalan simpang tersebut .

Lalu dago Elos gimana . Tidak sebagaimana diberitakan sidang perdata muller vs dago elos . Awal nya sekitar akhir tahun 1960 an bapak nya asep makmun bernama Ahya di ajak kerja di cirapuhan ( ini asal kata cipanyeupuhan ) , Ahya dinaungi pribumi tomi rokayah binti tama bin okoh binti nawisan . (ini riwayat asal istilah pejuang anti mafia tanah yang disebut  Nawisan Kurma ) . Ahya punya anak bernama enih yang kemudian nikah dengan Didi Koswara-  (ini fakta riwayat tanah , ahya numpang di pribumi sedangkan didi koswara numpang di ahya - mertua nya link kesaksian pak ada https://www.youtube.com/shorts/GSoiwTa21WE  )   . Ahya dan adiknya ada bersama lainnya bekerja di penggalian pasir . Lalu sekitar tahun 1973 secara sepihak pemerintah kota bandung memberikan kewenangan ke ny NINI KARIM atau Yayasan ibu emma atau YAYASAN EMMA memberi kuasa sebidang tanah di kampung cirapuhan . 

Warga kampung cirapuhan awal nya menolak karena bisa berdampak ekologis , rusaknya lingkungan,   tercemarnya sumber air bersih dan tercemar perkebunan .Dan benar terjadi , Tapi apa daya  banyak nya tekanan yang masif - hingga ada yang meriwayatkan oknum aparat banyak yang melakukan intimidasi maka tahun 1974 cirapuhan ditimbun sampah ! Timbunan sampah di bekas galian pasir ini dari warga kota bandung . Karena kurang tepat dalam kebijakan itu , cirapuhan disebut eks tpa .

Sejarah dago elos sejak kapan ada , pasar inpres itulah disebut los maka itulah DAGO ELOS , Sekitar akhir akhir tahun 1970 an  atau awal tahun 1980 . Sementara itu di bagian utara lahan ada makam juga dibawah nya , ditebing yang di sebut kampung Cirapuhan rt 07 rw 01 kelurahan Dago kecamatan Coblong Kota bandung . Sekitar akhir akhir tahun 1970 an  atau awal tahun 1980 di bagian selatan pemerintah membuat pasar inpress ( ini dulu bukan pasar terminal dago yang sekarang kalo pasar terminal itu sekitar tahun 2000 an ) , pasar inpres itulah disebut los maka itulah DAGO ELOS . Pada bagian timur pasar elos ( bukan di loakasi pasar elos tapi timurnya - bisa cek peta bpn , kalo di bagian pasar elos yang masih ada benar sesuai riwayat adalah kantor pos dago  )Dengan adanya pasar ada beberapa pihak datang  salah satu nya leluhur Kang Jana - jadi kalo ada yang mengaku pribumi dago elos kalo bukan leluhur kang jana keterangannya diragukan . Itulah sejarah dago , Jadi dengan memahami sejarah kita bisa tahu mana mitos dan Fakta . 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun