Mahasiswa KKN Universitas Andalas melakukan pemberian materi sosialisasi pencegahan stunting kepada warga di Nagari Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat pada hari Selasa, 2 Agustus 2022.
Menurut World Health Organization (WHO), stunting merupakan gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi berulang, dan simulasi psikososial yang tidak memadai. Menurut Kementrian Kesehatan (KEMENKES), stunting merupakan kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan tinggi badan akibat adanya gangguan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama.Â
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), pada tahun 2018 prevalensi atau angka stunting bayi di Indonesia mencapai 30,8 persen dimana hal tersebut berarti jika satu dari tiga bayi yang lahir memiliki kans besar untuk terdampak stunting. Indonesia sendiri merupakan negara dengan beban anak stunting ke-2 di ASEAN dan peringkat ke-5 dunia.
 Hal ini dikarenakan kurangnya perhatian tau kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap isu ini. Masyarakat Indonesia seringkali menganggap remeh hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan bayi padahal pada dasarnya 1000 hari pertama dari kelahiran bayi merupakan fase yang riskan untuk terpapar stunting. Sementara Sumatera barat mencatatkan angka yang sedikit lebih baik sebesar 27,5 persen berdasarkan riset SSGBI.
Berangkat dari hal yang demikian, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas melakukan sosialisasi pencegahan stunting dengan menyebarkan flyer yang berisi materi pencegahan, dampak, dan penyebab stunting. Kegiatan ini sendiri mendapatkan animo yang cukup positif dari masyarakat. Dengan diadakannya sosialisasi ini diharapkan dapat mendorong perhatian masyarakat terhadap isu stunting ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H