Mohon tunggu...
Muhammad Zulkifli
Muhammad Zulkifli Mohon Tunggu... -

Muhammad Zulkifli, lahir 30 November 1977. Saat ini bekerja sebagai Public Relations di PT Sanggraha Daksamitra dan Direktur Mercusuar Indonesia serta penulis tetap majalah triwulan berbahasa Inggris Soewarna Digest. Pengalaman jurnalistik sudah tiga tahun dengan portofolio mewawancarai tokoh-tokoh bisnis, pemerintah, artis/public figure dll seperti Ciputra, Sri Mulyani, Rudy Pesik, Handaka Santosa, Lily Widjaja, Adi Kanrio, Dian Nitami, Nico Siahaan, dll. Selain itu juga menulis tentang lifestyle, ekonomi dan bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nabrak Mobil Vs Sholat Ashar

3 Januari 2012   09:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:23 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saat itu masih sore. Kami baru pulang bersilaturahim dari rumah salah seorang  tante di Bintaro yang suaminya baru meninggal karena kecelakaan. Perjalanan menggunakan mobil kijang tua yang saya setir sendiri. Dari rumah hingga Bintaro lancar dan nyaris tidak ada yang menghambat. Setelah selesai sholat Jumat dan bertamu, kami pun pulang ke Bogor. Sampai di tol Jagorawi jarum jam menunjukkan pukul 4 sore. Saya pun berniat untuk sholat asar di rest area Cibubur.

Sampai di Cibubur, setelah membeli cemilan buat perjalanan, saya melirik jam lagi. Pukul 4 lewat dikit. Jarak antara rest area ke Bogor hanya 30 menit paling lama. Saya pun berpikir, ’Ah, mending sholat asarnya di rumah saja!’

Perjalanan pun dilanjutkan. Di dekat pintu tol Cibubur, terjadi kemacetan. Saya merogoh dompet sambil tetap menekan gas pelan-pelan. Namun.....BRAK! Kijang tua kami pun mencium sebuah CRV mewah yang juga berhenti  persis di depan kami. Saya kaget dan lemas. Terbayang sudah berapa juta yang harus saya keluarkan buat mengganti body mobil mewah ini. Selama pengalaman bertahun-tahun menyetir, dalam posisi ngebut di tol, belum pernah sekalipun saya menabrak atau ditabrak. Sekarang dalam posisi yang sangat pelan, saya menabrak mobil orang!

Saya turun, begitu juga pengemudi CRV tersebut. Beruntung, CRV tersebut tidak rusak. Malah bemper dan spion kijang kami yang hancur. Ini berarti cost saya hanya untuk mengganti bemper kijang ini, yang notabene adalah milih mertua.

Dalam perjalanan pulang saya terdiam. Mengapa saya bisa menabrak mobil orang justru di saat pelan dan macet seperti ini?

Saya lalu beristighfar. Barangkali inilah hukuman akibat menunda sholat ketika sudah masuk waktunya! Seandainya saja saya mau meluangkan waktu 10 menit untuk sholat asar dulu, tentunya peristiwa ini tidak akan pernah terjadi.

Empat tahun sebelumnya, kejadian yang peris sama ini pernah juga saya alami. Saat itu bulan Ramadhan, dan saya berniat untuk itikaf. Namun begitu malam tiba, saya mengurungkan niat. Mendadak rasa malas muncul. Akhirnya saya membatalkan niat baik tersebut dan memilih menghabiskan malam untuk beristirahat saja. Saya pun masuk ke kamar mandi untuk bersih-bersih sebelum tidur. Namun apa yang terjadi? Kran air yang biasanya tidak ada masalah, mendadak patah dan copot dari pipanya. Otomatis air mengucur tanpa bisa dihentikan! Saya lalu mencoba-coba cari akal untuk menghentikannya. Namun butuh waktu, tenaga, alat, dan bahkan bantuan orang lain untuk bisa menghentikan derasnya air dari pipa yang patah itu. Akhirnya cukup lama juga air itu bisa berhenti. Saya pun tidak bisa tidur dengan nyenyak karena sumbatan sementara yang kami buat terkadang suka copot dari pipa patah tersebut.

Pelajaran buat saya, bila sudah punya niat baik, maka janganlah mencari alasan untuk membatalkannya. Sebab bisa jadi niat tersebut sudah dijadikan Allah SWT sebagai penghambat musibah, lalu penghambat tersebut diangkat kembali seiring dengan saat kita membatalkan niat tersebut. Wallahu'alam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun