Mohon tunggu...
Muhammad Muflih
Muhammad Muflih Mohon Tunggu... Bankir - Aktivis Muhammadiyah. Bankir Syariah.

@muflih_h on twitter -- hidayatmuflih.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Injury Time yang Memilukan

6 Desember 2012   01:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:07 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awan mendung terus meliputi dunia sepak bola Indonesia. Di tengah berbagai masalah yang mendera persepakbolaan negeri ini, tiba-tiba kita dikagetkan dengan kematian pemain Persis Solo, Diego Mendieta. Ironisnya, Diego tak bisa membiayai pengobatannya karena gaji yang tak kunjung dibayar selama 4 bulan.

Nasib pemain asal Paraguay itu hampir sama dengan mantan pemain Persita Tangerang, Bruno Zandonadi. Dia meninggal dunia akibat infeksi otak yang dideritanya. Ini bisa menimbulkan pandangan negatif dari dunia internasional. “saya menilai, baik klub maupun federasi sepak bola Indonesia seharusnya menyadari mereka telah gagal”, tegas Jenderal FIFPro representatif Asia, Frederique Winia, seperti dikutip kompas.com.

“Saya mengetahui banyak cerita para pemain yang sengaja tidak dibayar oleh klubnya dan mereka harus menunggu berbulan-bulan untuk menerima gaji. Tapi, saya belum pernah mendengar cerita seorang pemain yang sakit diabaikan oleh klubnya”, sambungnya.

Gaji Diego Mendieta sekarang telah dibayarkan. Uang senilai Rp 131 juta telah ditransfer ke rekening istri Diego. Manajer Persis Solo, Totok Supriyanto mengatakan bahwa gaji beberapa pemain selain Diego pun belum dibayar. Pertanyaannya adalah, apakah harus menunggu pemain meninggal untuk melunasi gajinya? Sungguh keterlaluan. Totok juga mengatakan bahwa klub memang sedang dalam kondisi finansial yang buruk. Inilah salah satu tipikal klub Indonesia, tak cukup uang tapi tetap nekat berkompetisi.

Beberapa klub yang belum melunasi gaji pemain di antaranya Deltras Sidoarjo, Sriwijaya FC, Persija Jakarta, PSM makassar (IPL), Persema Malang, Pelita Jaya, Persibo Bojonegoro, PPSM, Bontang FC, Persiraja, Persela, Arema Malang, dan Persija jakarta (ISL). Terlalu kasar rasanya bila menyebut pemain-pemain yang gajinya tak kunjung dibayar itu sedang menunggu ajal. Tapi, itulah kenyataannya. Bisa saja nanti akan muncul lagi kasus seperti Diego Mendieta.

Pemimpin-pemimpin klub sepak bola Indonesia sangat senang sekali masa injury time. Bahkan, Diego telah melewati masa injury time-nya dengan sangat memilukan. Gaji yang dibayar manajemen Persis Solo untuk Diego diberikan pada saat ‘peluit panjang’ kehidupan Diego telah ditiup, dan tak ada yang berubah. Diego Mendieta tetap pulang menghadap Tuhan. Pemain-pemain dari 13 klub di atas mungkin sedang menjalani masa injury time juga. Semoga mereka tak mengalami nasib yang sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun