Mohon tunggu...
Muhammad Irsyadi Firdaus
Muhammad Irsyadi Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

MATRIC” (Mangrove for Traffic Coast) : Metode Pelatihan Budidaya Mangrove yang Inovatif dan Kreatif Bagi Siswi-Siswi SMPN 1 Socah

14 Juni 2015   22:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:03 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pohon mangrove atau masyarakat biasa menyebutnya sebagai pohon bakau atau pohon payau, adalah tanaman yang banyak terdapat di perairan di sekitar garis pantai. Pohon ini melindungi pesisir pantai dari bahaya abrasi. Dalam prosesnya, gelombang air laut yang kuat menerjang pesisir pantai yang mengakibatkan terlepasnya batuan dan tanah dari daratan. Negara kita, Indonesia sebagai  Negara kepulauan, memiliki banyak sekali daerah pesisir yang rawan akan abrasi. Jika tidak segara di tangani bias sangat berdampak dalam kehidupan. Oleh karena itu perlu adanya tindakan untuk mencegah terjadinya abrasi ini.

Salah satu cara untuk mengatasi abrasi ini yaitu dengan melakukan penanaman mangrove. Seperti di jelaskan di atas tadi , pohon mangrove dapat mencegah terjadinya abrasi. Namun, kenyataannya dari sekian banyak daerah pesisr pantai yang ada di Indonesia masih sedikit yang tedapat pohon mangrove. Dari hal tersebut muncul gagasan untuk melaksanakan kegiatan melestarikan dearah pesisir tersebut, yaitu MATRIC( mangrove for traffic coast ) Metode Pelatihan Budidaya Mangrove yang Inovatif dan Kreatif bagi Siswa-Siswi SMPN 1 Socah. Pelatihan ini mengenalkan kepada siswa – siswa akan pentingnya pohon mangrove bagi daerah pesisir.

 

Pelaksanaan MATRIC ini sebagai metode pembelajaran bagi siswa – siswi. Pada pelatihan ini untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum dilaksanakannya pelatiahan  dilakukan pre-test dan sesudah peatihan tersebut dilakukan post test. Dari hasil pre-test dan post test ini terlihat peningkatan pemahaman  siswa yaitu dari 41% menjadi 95%. Dalam pelatihan MATRIC ini siswa diajarkan tentang pentingnya apa itu abrasi, bagaimana cara menanganinya, pentingnya pohon mangrove dan tata cara penanaman pohon mangrove , mulai dari pemilihan bibit. Pemilihan bibit di sesuaikan dengan kondisi pesisir pantai yang akan di tanam mangrove. Bibit ini sebelumnya di tanam di polybag untuk mempermudah penanaman di pesisir nantinya. Untuk mengaplikasikan pelatihan ini, siswa melalukan simulasi penanaman mangrove dan pada akhir pelatihan dilaksanakan penanaman sekitar seratus pohon mangrove di pantai basmalah daerah pesisir pantai rongkang. Peningkatan kepahaman dan terlaksananya penanaman mangrove menunjukan ketercapaian dari pelatihan ini. Harapannya dari terlaksananya pelatihan ini dapat menjadi awal dari kepedulian siswa akan daerah pesisir dan dapat di aplikasikan kedepannya nanti.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun