Mohon tunggu...
Muhammad Arif Rahman
Muhammad Arif Rahman Mohon Tunggu... -

I am a freeman

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Biografi Hegel

16 Januari 2011   04:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:32 1786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Georg Wilhem Friedrich Hegel adalah anak sah Roman tisisme,” Kata Alberto memulai.” Orang hampir dapat mengatakan dia berkembang bersama semangat Jerman ketika semangat itu perlahan-lahan mulai berkembang di jerman. Dia dilahirkan di Stuttgart Pada 1770, dan mulai belajar teologi di tubingen pada usia delapan belas tahun. Mulai 1799, dia bekerja dengan schelling di Jena dia menjadi profesor di Heidelberg, pusat Romantisisme Nasional Jerman. Pada 1818 dia diangkat menjadi profesor di Berlin, tepat pada waktu itu kota tersebut menjadi tempat spiritual Eropa. Dia meninggal karena penyakit kolera pada tahun 1813, setelah Hegelianisme berhasil mendapatkan pengikut yang sangat besar di hampir semua Universitas di Jerman.

Schelling dan juga tokoh-tokoh Romantik lainnya pernah di mengatakan bahwa makna kehidupan yang paling dalam ada pada apa yang mereka sebut “Ruh Dunia”. Hegel juga menggunakan istilah Ruh Dunia, tapi dalam suatu pengertian baru. Ketika Hegel berbicara tentang Ruh duniaatau akal dunia, yang dimaksudkannya adalah seluruh perkataan manusia, sebab hanya manusia yang mempunyai ruh.

Dalam pengertian ini, dia dapat membicarakan tentaang kemajuan ruh dunia sepanjang sejarah. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa dia mengacu pada kehidupan manusia, pikiran manusia, dan kebudayaan manusia, “itu membuat ruh ini tidak terlalu menakutkan. Ia tidak lagi diam menanti-nanti seperti “kecerdasan yang tertidur di bebatuan dan pepohonan,”

Hegel menyatakan bahwa ruh dunia berkembang menuju pengetahuan itu sendiri yang juga terus berkembang. Sama halnya dengan sungai yang makin lama makin lebar ketika mendekati laut. Menurut Hegel, sejarah adalah kisah tentang ruh dunia yang lambat laun mendekati kesadaran itu sendiri. Meskipun dunia itu selalu ada, kebudayaan manusia dan perkembangan manusia telah membuat ruh dunia semakin sadar akan nilainya yang hakiki.”

Dia menyatakan bahwa itu merupakan realitas sejarah. Itu bukan suatu ramalan. Siapa pun yang mempelajari sejarah akan mengetahui bahwa umat manusia telah melangkah maju menuju pengetahuan diri dan perkembangan diri yang semakin meningkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun