Sendu sepi malam tanpa sinar bulan
Sesepi diriku sendiri dalam penantian dst…..
Saya sendiri sudah lupa siapa yang menyanyikan lagu di atas yang saya tahu, lagu ini populer bahkan mungkin melebihi kepopuleran lagu-lagu band-band papan atas. Kita melihat di masyarakat sekarang utamanya di perkotaan banyak yang menutup-nutupi nuansa kedangdutan mereka. Padahal saya yakin-seyakin yakinnya jika dangdut itu ada dalam setiap diri manusia Indonesia.
Suatu ketika kami mengikuti pelatihan di salah satu markas tentara, saat itu sepengetahuan saya, teman-teman saya ini adalah kalangan terdidik dan sangat menjaga gengsi serta sama sekali tidak pernah mendendangkan lagu dangdut. Tapi entah kenapa, di tengah kebuntuan akan musik-musik pop tanah air, suara-suara itu muncul sedikit demi sedikit dan akhirnya jadi sebuah perserikatan dangdut masyarakat Indonesia yang memang lebih ahli daripada yang selama ini saya bayangkan.
Kita dapat mengerti darimana dangdut itu kembali muncul sebagai musik di kalangan anak muda. Contohnya saja si Ridho Rhoma. Anak Raja Dangdut ini membawa warna baru pada musik tanah air. Kolaborasi dangdut dengan musik masa kini cukup diminati kaum muda.
Musik dangdut juga tidak bisa dipisahkan dari ciri-ciri kemelayuan. ST12, Armada, Kangen Band dan sebagainya sangat diminati oleh anak muda bahkan oleh anak muda yang katanya menjaga gengsi tidak mau menikmati musik rendahan seperti musik di atas.Melayu sendiri adalah budaya dasar Indonesia. Jadi bukan hal yang aneh jika mereka yang mengusung tema musik kemelayuan bisa laku di Indonesia.
Kesimpulan dari tulisan yang tidak jelas di atas adalah dangdut dan melayu masih di sukai pemuda Indonesia
