Saya masih ingat saat komentator tv lokal menyatakan bahwa pada babak pertama Lucas Moura bermain kurang baik. Si komentator juga memprediksi bahwa ada kemungkinan masuknya Fernando Llorente pada awal babak kedua untuk menggantikan posisi Lucas. Sekali lagi, hanya kemungkinan menurut si komentator. Sayangnya, alih-alih mengganti Lucas, Mauricio Pochettino malah menarik keluar Victor Wanyama.
Saya kurang sependapat dengan komentator itu. Pada babak pertama memang permainan Lucas kurang baik, tetapi hal ini disebabkan gaya bermain menyerang yang diperagakan Ajax. Barisan gelandang Tottenham juga kesulitan menembus pertahanan Ajax yang dikomandani Matthijs de Ligh dan Daley Blind. Beda hal saat memasuki paruh kedua. Sadar akan ketertinggalan serta memupuk asa tampil di final, pasukan Poccethino tampil menyerang. Dele Alli, Moussa Sissoko, Christian Eriksen, dan Son Heung-Min mengeluarkan tenaganya. Habis-habisan. Berawal dari Dany Rose di sisi kanan pertahanan Hotspur, bola dikirim ke tengah lapangan, tepat di mana Alli lalu berlari menuju pertahanan tuan lapangan. Lucas Moura, pemain bernomor punggung 27 itu akhirnya membuka asa Spurs. Gol...
Pada menit 59, terjadi kemelut di depan gawang Andre Onana. Bola umpan dari Kieran Trippier disambar oleh Llorente. Onana berhasil menepis. Terjadi kemelut. Lucas datang. Merebut bola. Balik badan. Dan, beeeeemm... kedudukan sama kuat 2-2.
Publik Amsterdam Arena bergemuruh. Pertandingan memasuki additional time. Tinggal mengulur waktu saja untuk menuju kota Madrid 1 Juni mendatang. Benar. Ulur waktu sebanyak mungkin. Begitu kaidahnya. Onana pun akhirnya diganjar kartu kuning. Gara-gara memerkosa waktu.
Di kubu seberang, semua pemain Spurs terlihat kebingungan. Hingga Hugo Lloris pun maju untuk menyambut sepak pojok. Nihil. Gol yang diharapkan belum jua datang.
Superhero itu datang. Bukan Spiderman, Thor, Doctor Strange, Black Panther, Hulk, Ironman, maupun Capten Marvel. Bukan. Superhero itu bernama Lucas Rodrigues Moura da Silva. Gol kemenangan itu hadir dari kakinya. Semua pemain dan official Spurs gembira bukan kepalang. Ada yang meloncat kegirangan. Semua ekspresi ada. Superhero itu membuat pendukung Spurs yang datang bersorak kegirangan.
Superhero itu bukan seperti superhero Marvel. Ia hanya anak manusia asal Brazil dengan kedua kaki ajaibnya malam itu.
Semoga bermanfaat. Tabik...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H