Mohon tunggu...
muhammad hasan
muhammad hasan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

seorang kuli pabrik yang ingin jadi guru dan penulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mengukur Ngukur Jalan Petai Kartanegara

30 Maret 2014   06:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:18 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Pete. Pete sebenaarnya termasuk sayur-sayuran biasa yang dijual di pasar tradisional maupun di pasar tidak tradisional. Namun sebagian orang mempermasalahkan sayuran ini, mereka beralasan karena baunya menyengat atau karenarasanya yang pengar. Akan tetapi ada lawan dari sebagian orang ini yang justru sangat menyukainya. Mereka yang kedua iniberalasan karena rasanya yang luar biasa dan karena alasan kesehatan dan manfaatnya yang banyak. Benarkah seperti itu? Marilah kita bahas sayuran yang satu ini... cekidooot

Pete atau petai atau mlanding bahasa kerennya Parkia Speciosa, merupakan pohon berjenis tropika yang banyak tumbuh di Indonesia terutama Indonesia Barat. Dapat mencapai ketinggian yang lumayan 20 meter. Makanya di kampung saya kalo ada orang yang agak jangkung ditambah kurus akan dipanggil sengget pete ( baca: galah untuk memetik buah pete) . Buahnya besar memanjang bertipe polong. Berbuah hanya sekali setahun. (sumber:wikipedia dengan tambahan dari saya).

Menurut orang pinter, bukan wong pinter yah!. Pete memiliki tiga macam gula alami yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa, yang dikombinasikan dengan serat. Kombinasi ini bisa untuk memberi energi ekstra yang efisien dan tahan lama. Nih sob, kalo sampeyan tiba-tiba lemes, atau kecapekan abis kerja atau olahraga bisa ni aplikasi pete sebagai doping energi yang efisien dan alami. Selain itu pete juga masih banyak memiliki manfaat yang mungkin Agan-agan sekalian akan terkejut dan terpana sambil guling-guling membacanya. Tapi jangan sampe sambil kayang ya...Langsung aja gan sekilas manfaatnya:
1. Meningkatkan kemampuan otak, daya ingat, hafalan, analisa, matematika de el el,
2. Menambah tenaga, dah jelas diatas,
3. Mengurangi depresi, depresi kue stress mbok?
4. Menyembuhkan anemia, kurang darah gan,
5. Tekanan darah tinggi, beda ya tekanan dengan dengan volume,
6. Mengatasi sembelit, susah BAB,
7. Obat mabuk, mungkin yang mabok malah jadi sampingnya kali ya?,
8. Mengatasi gigitan nyamuk,
9. Kegemukan,
10. Masih banyak lainnya gan, agan bisa merujuk ke syaikh google lebih detailnya.

Mari kita menimbang maslahat dan mudharatnya mengkonsumsi pete biar kita jadi orang yang sportif. Walaupun pete berbau kurang sedap, namun dengan melihat banyaknya manfaat yang terkandung di dalamanya maka pete sangatlah layak untuk dikonsumsi sebagai menu keseharian. Memang Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam melarang orang yang memakan bawang memasuki masjid, illatnya (alasannya) karena baunya, semoga benar demikian, sebenarnya ini bukan alasan untuk tidak mengkonsumsinya. Karena sekarang sudah tersedia pepsodent yang siap menghilangkan bau mulut agan-agan semua ( iklan menawa ana sing mbayar). Kita jadi rajin sikat gigi, Jadi kita malah bisa mengamalkan sunnah yang lain yaitu bersiwak sebelum shalat, dan ini sangat dianjurkan gan, walaupun sikat gigi tidak bisa menggantikan siwak 100% namun tentu tidak bisa dinafikkan 100% juga. Daun kemangi juga bisa dijadikan penawar bau pete, kata mbah saya mbah n*r*o.

Pete juga bisa didefinisikan berdasarkan ilmu tajwid sob. Berdasarkan rasanya pete memiliki sifat attafasysyi yaitu menyebar, sekali gigit rasanya langsung menyebar di mulut..nyammmmi. berdasarkan kekuatan rasanya yaitu syiddah yaitu kuat, berasa di mulut. Dari segi mudah susahnya mengeluarkan baunya bersifat idzlaq, mudah keluar, haaaaaah.. Saran saya kalo habis makan pete jangan banyak berbicara menggunakan huruf-huruf yang bersifat al hamsu yaitu pengucapan yang disertai keluarnya nafas, bahaya Sob...

Pecandu pete atau peteer, lebih enak kita sebut saja petter . Sedangkan yang membencinya kita sebut anti-petter. Ini ada cerita dari Om Petter. “Saya dulunya sangat membenci pete, sampai tingkat menajiskan( dalam artian tidak sebenarnya) namun sekarang menjadi pecandu yang sangat fanatik. Saya dikenalkan dengan pete oleh teman-teman saya bahwa pete itu sangat enak, pertama saya nggak langsung doyan . Terus di rebus dulu untuk mengurangi efek getirnya, dan akhirnya saya mulai doyan. Enak ternyata. Berkembang terus hingga sekarang pete mentah tanpa nasi dan sambal pun saya doyan. Sekarang saya menjadi petter yang rutin mengkonsumsi pete untuk menu makan saya. Saya merasa kasihan terhadap orang yang tidak doyan pete, batapa ruginya dia, tidak pernah merasakan nikmat yang begitu besar yang telah Allah karuniakan kepada kita.” . Gitu sob, tipsnya jika sobiy masih pemula di dunia perpetean jangan langsung dimakan mentah, direbus dulu sampe warnanya memudar, gigitnya kecil kecil aja dulu, terus bartahap sampai makan mentahnya, demi mendapat manfaat yang banyak seperti diatas. Tidak hanya di rebus, pete juga bisa dioseng bersama sayuran lainnya, atau bisa juga disambal dengan tomat. Lebih mantap disambal dengan ikan dan tomat dengan sedikit kemiri... maknyoossss.

Oke kan sob, tulisan ini saya tujukan untuk teman-teman yang selama ini suka banget ma pete biar semakin cinta, dan untuk yang benci, agar mengurangi kebenciannya dan berharap mau mencobanya..

"mas, sampeyan jualan pete...?" enggak kok

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun