Mohon tunggu...
muhammad munadi
muhammad munadi Mohon Tunggu... -

Seorang yang ingin memberi manfaat pada semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

RAMADLAN DAN REINTEGRASI KELUARGA DAN MASYARAKAT

3 Juni 2017   14:34 Diperbarui: 3 Juni 2017   14:44 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ramadlan merupakan satu-satunya bulan yang mengembalikan integrasi keluarga. Mengapa demikian? Karena bulan ini merupakan satu-satunya bulan tempat berkumpulnya anggota keluarga saat makan bersama satu meja baik saat berbuka puasa maupun saat makan sahur. Orang tua mengurangi egonya untuk berkarir dan hanya mengejar harta dengan cara menyempatkan waktu makan bersama dengan anggota keluarga secara lengkap (ayah,ibu,anak sulung,tengah, dan bungsu). 

Jarang terjadi bulan yang lainnya ada fenomena semacam itu. Umat Islam perlu banyak bersyukur atas kenyataan itu dibandingkan umat lainnya. Hampir terjadi selama satu bulan, keluarga muslim mempersiapkan  pernak-pernik berbuka dan sahur. Bapak/ibu bekerja harus menyempatkan sebelum maghrib bersiap untuk makan bersama. Setelah berbuka bersama mereka menjalankan shalat berjamaah satu keluarga terutama Shalat Maghrib,Isya' dan Tarawih serta Shubuh baik di rumah maupun di madjid/musholla/langgar ataupun surau. Mereka yang berjamaah jadi saling sapa dan kenal. Sementara sebelumnya tidak begitu akrab ketika bertemu di masjid jadi semakin meneguhkan antar warga laki dan perempuan, muda dan tua serta anak-anak.

Setelah Shalat Maghrib saling menyimak bacaan Al Qur'an anggota keluarga dengan bersila dan melingkar. Satu anggota satu ayat secara melingkar, dan mengkoreksi bacaan ketika ada yang salah sampai satu juz selama satu bulan sehingga genap 30 Juz. Mereka jadi saling mengalami progress bacaan Qur'an-nya. Setelah Tarawih, jama'ah saling menyimak bacaan al Qur'an sampai satu bulan dan interaksi sosial semakin dengan ditambah makan snack yang disediakan oleh jama'ah bergantian. 

Kalau selama 11 bulan sebelum Ramadlan asyik dengan gadget dan media sosial, maka bulan Ramadlan betinteraksi secara empatik dan intensif langsung baik dengan anggota keluarga dan warga. Disinilah Ramadlan menjadi wahana integrasi keluarga dan warga masyarakat. 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun