Penyebab: Perbedaan kepribadian (pemalu atau introver), kurangnya keterampilan sosial, atau pengalaman trauma.
Penanganan: Meningkatkan kegiatan kolaboratif di kelas, memberikan dukungan individual, dan mendorong budaya inklusi.
4. Kesulitan Mengelola Emosi
Bentuknya: Mudah marah, menangis tanpa alasan jelas, atau kesulitan mengendalikan diri dalam situasi tertentu.
Penyebab: Perubahan emosi anak usia dini, kurangnya dukungan emosional di rumah, atau tidak tahu cara mengungkapkan perasaan.
Penanganan: Pendidikan keterampilan regulasi emosi, penggunaan metode seperti "zona emosi" untuk mengidentifikasi perasaan, dan menyediakan konselor sekolah.
5. Perbedaan Latar Belakang Sosial dan Budaya
Bentuknya: Diskriminasi atau stereotip terhadap siswa dari budaya, agama, atau kondisi ekonomi yang berbeda.
Dampaknya: Kesulitan anak dalam merasa diterima di lingkungan sosial kelas.
Penanganan: Mengajarkan empati, keberagaman, dan toleransi melalui kegiatan kelas yang inklusif.
Solusi Umum: