Induk sepakbola Indonesia PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) tengah gencar menambah amunisi pemain diaspora timnas Indonesia. Teranyar, timnas Indonesia kedatangan Ragnar Oratmangoen dan Thom Haye yang telah bermain pada kualifikasi piala dunia 2026 di Vietnam dan kiper andalan FC Dallas Maarten Paes yang masih menjalani proses naturalisasi. Ketiga pemain tersebut menyusul deretan pemain diaspora lainnya yang telah terlebih dahulu mengantongi paspor Indonesia. Tambahan pemain tersebut tentu disambut dengan antusias oleh pecinta sepakbola di tanah air karena Timnas Indonesia akan diisi oleh pemain-pemain yang merumput di liga yang kompetitif.
Ratusan Pemain Sepak Bola Diaspora Tersebar di Penjuru Dunia
Indonesia sendiri memiliki jumlah atlet diaspora di bidang sepak bola yang melimpah di penjuru dunia, hal tersebut didukung oleh data yang disampaikan Tenaga Ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bidang Diaspora dan Kepemudaan Hamdan Hamedan. Dilansir dari Kompas.id, Kemenpora telah mendata hampir 400 pemain diaspora yang memiliki keturunan Indonesia serta beberapa yang telah memiliki paspor Indonesia sehingga tidak perlu menjalani proses naturalisasi.
Dari jumlah tersebut, sekitar 300 pemain untuk tim putra dan lebih dari 30 pemain untuk tim putri. Data jumlah pemain diaspora tersebut juga berpotensi akan terus bertambah.
Kritikan Pedas Terhadap Perekrutan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia
Potensi besar diaspora menjadi alternatif guna memperkuat dan menambah kualitas Timnas Indonesia di berbagai kompetisi yang dijalani seperti Piala Asia 2023 serta Kualifikasi Piala Dunia. Namun ibarat 2 sisi mata uang, penggunaan pemain diaspora juga menimbulkan kontra dari berbagai pihak seperti para pengamat sepakbola hingga mantan pemain Timnas Indonesia. Mereka beranggapan bahwa penggunaan pemain diaspora dapat mematikan potensi bibit-bibit pemain lokal.
Salah satu pengamat sepakbola yang gencar mengkritik program naturalisasi adalah Tommy Welly atau yang lebih akrab dengan sebutan Bung Towel. Menurut beliau program tersebut hanya menjadi jalan pintas bagi PSSI serta tidak menghasilkan dampak positif terhadap perkembangan Timnas Indonesia. Padahal, timnas Indonesia baru saja menunjukan prestasi gemilang yakni lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 untuk pertama kalinya serta grafik ranking Fifa yang terus menanjak.
Selain itu, berbeda dengan program naturalisasi pada era sebelumnya, Shin Tae-Yong hanya ingin menaturalisasi pemain diaspora yang memiliki garis keturunan Indonesia serta berkarir di benua eropa. Hal tersebut ditegaskan oleh Hamdan Hamedan bahwa penerapan pemain diaspora bukan mengindonesiakan orang asing, tapi mempertahankan keindonesiaan orang indonesia.
Contoh Negara yang Sukses Memanfaatkan Talenta Diaspora