Mohon tunggu...
Muhamad ZidaneFajar
Muhamad ZidaneFajar Mohon Tunggu... Lainnya - Coretan Zidane

Seorang Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Meminimalisir Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Rantai Pasok Makanan

28 April 2020   11:08 Diperbarui: 28 April 2020   11:16 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pandemi Novel Corona Virus atau Covid-19 yang saat ini terjadi di dunia, nampaknya belum berakhir. Selain masalah atas virus corona itu sendiri, banyak masalah yang mulai bermunculan atas dampak pandemi virus corona ini salah satunya dari sektor makanan yang saat ini sudah ada banyak laporan dari berbagai daerah seperti di Kota Jakarta dan Kota Bandung banyak warga melaporkan kesulitan mendapatkan makanan karena beberapa makanan khususnya bahan pokok makanan sudah langka dan harganya mahal. 

Dilansir dari situs republika.com diberitakan bahwa Gula pasir di sejumlah toko jaringan retail waralaba modern Jakarta Pusat sudah kosong atau langka sejak sepekan terakhir. Bahkan pada beberapa gerai, sejak sebulan lalu sudah tidak ada pasokan komoditas itu. Tidak berbeda dengan Kota Jakarta, ketersediaan gula di Kota Bandung pun mulai langka. 

Dilansir dari website republika.com memberitakan Hampir sebulan lebih masyarakat Kota Bandung kesulitan mendapatkan gula pasir. Di sejumlah minimarket, pasar swalayan, hingga kios-kios di pasar tradisonal, stok gula pasir nyaris tidak ada. Pihak-pihak yang termasuk dalam rantai pasok makanan harus mulai belajar dari krisis yang diakibatkan oleh pandemi virus corona ini dan mulai membuat perubahan mendasar untuk mempersiapkan rantai pasokan mereka apabila nantinya terjadi  guncangan di masa depan.

Saat ini dampak pandemi virus corona mulai terasa menyulitkan untuk rantai pasok makanan. Menurut pandangan saya, jika pandemi virus corona ini masih terus berlanjut sampai waktu yang tidak bisa diprediksi, maka dalam rantai pasok makanan akan terjadi beberapa dampak yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Dampak langsung yang bisa dilihat adalah dampak dari sektor hulu ( upstream ) sampai sektor hilir ( downstream). Dari sektor hulu, dampak yang sangat kuat dirasakan di daerah perkotaan karena banyak aktifitas yang dibatasi yang mengakibatkan berbagai dampak merugikan untuk rantai pasok makanan. 

Akan banyak Usaha Mikro Kecil Menengah yang berada pada sektor informal yang menggunakan program padat karya yang berperan sebagai supplier cenderung menjadi kesulitan dalam mensuplai makanan karena ada pembatasan kegiatan kerja bagi pekerjanya karena harus mengikuti instruksi pemerintah dalam menghadapi pandemi virus korona ini. 

Berbeda dengan sektor hulu, pada sektor hilir dampak yang dirasakan cenderung lebih sedikit karena dalam mwlaksanakan fungsinya, pada sektor hilir seperti misalnya super market dapat menegakkan arus memasuki pelanggan dan langkah-langkah jarak sosial. 

Untuk dapat meminimalisir dampak pandemi virus corona pada rantai pasok makanan, menurut saya akan sangat penting untuk mendigitalkan sebanyak mungkin proses dalam rantai pasok makanan karena pada dasarnya makanan memiliki jenis yang beda yang harus diklasifikasikan secara khusus seperti misal dari masa kadaluarsa atau daya tahan makanan itu untuk layak dimakan. 

Strategi rantai pasokan digital dapat memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kegiatan operasional sehingga dapat menjadi pendamping digital ke rantai pasokan yang ada. Proses pedigitalan ini memungkinkan pemimpin rantai pasokan untuk mengumpulkan wawasan diagnostik dan prediktif dari sejumlah besar peristiwa yang terus-menerus terjadi dalam rantai pasok itu sendiri, membantu para pemimpin untuk lebih memahami kesehatan rantai, merencanakan krisis di masa depan, dan memperbaiki masalah secara real time. 

Cara lain ntuk mengatasi dampak dari pandemi virus corona pada rantai pasok makanan ialah harus menggunakan informasi yang dikumpulkan dari alat-alat digital ini untuk membangun tim manajemen krisis yang benar-benar paham tentang makanan itu sendiri sehingga dalam rantai pasoknya bisa mengutamakan mana yang lebih utama harus dilakukan dalam pemasokan dan berfokus pada persiapan jika ada pasokan yang terganggu dan masalah kualitas potensial yang mungkin muncul dalam rantai pasokan hulu hingga hilir.

Selain itu untuk meminimalisir dampak yang mungkin terjadi pada rantai pasok makanan selama pandemi virus corona, harus dilakukan pemantauan gangguan, situasi dan kondisi secara global selama 24 jam sehari selama seminggu untuk mengetahui apabila ada potensi yang menganggu rantai pasok makanan dan dari mana asal sektornya yang mungkin terkena dampak, jenis makanan apa yang bermasalah dan terkena dampak yang bisa mempengaruhi konsumen maka bisa dikomunikasikan secara lintas fungsional seperti misalnya bekerja sama dengan tim manajemen resiko. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun