GUNUNG ENDUT, SUKABUMI -- Pada Senin, 29 Juli 2024, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Djuanda (UNIDA) melaksanakan pengembangan produk dengan memanfaatkan bahan dasar singkong. Pengembangan produk ini merupakan langkah lanjutan mahasiswa PkM setelah melakukan pendataan potensi UMKM di Desa Gunung Endut dalam menentukan produk unggulan baru.Tujuan pembuatan produk unggulan baru adalah untuk dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki desa baik itu sumberdaya alam maupun sumber daya manusia. Selain itu, dengan adanya produk unggulan diharapkan akan menjadi ikon dengan dasar kearifan lokal serta keunggulan ekonomi yang dimiliki masyarakat setempat.Mahasiswa PkM melihat potensi besar dari banyaknya pelaku UMKM di Desa Gunung Endut yang memanfaatkan olahan singkong menjadi produk bernilai jual. Selama ini, olahan singkong di desa tersebut umumnya diolah menjadi keripik singkong. Melihat peluang ini, mahasiswa PkM berinovasi mengolah singkong menjadi stik singkong keju frozen, camilan yang terbuat dari singkong yang dipotong memanjang, kemudian digoreng atau dibakar.
Stik singkong ini memiliki bentuk dan tekstur yang berbeda dari keripik singkong. Dengan bentuk yang lebih panjang dan tebal, stik singkong memiliki tekstur yang lebih padat dan kenyal, memberikan sensasi berbeda saat dikonsumsi. Proses pengolahannya melibatkan pengukusan singkong, pencampuran dengan tepung maizena, garam, lada, dan parutan keju, sebelum akhirnya digoreng hingga matang. Camilan ini bisa disajikan dengan berbagai saus untuk menambah cita rasa.
Sebagai bagian dari pengembangan inovasi produk ini, mahasiswa PkM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIDA melakukan uji coba pembuatan stik singkong keju frozen serta uji cita rasa, keunikan, ketahanan produk saat disimpan dalam freezer maupun suhu ruangan, serta menganalisis potensi pasar dan kelayakan ekonomi.
Diharapkan, inovasi ini dapat memperluas pangsa pasar bagi pelaku UMKM di Desa Gunung Endut serta meningkatkan perekonomian masyarakat desa, dan menarik minat masyarakat luas melalui pemasaran digital atau online. Endang Silaningsih sebagai DPL kelompok 8 PkM FEB UNIDA menyatakan bahwa desa memiliki potensi tak terbatas. Setiap desa diharapkan memiliki ciri khas, keunikan, dan produk-produk unggulan yang menjadi cermin dari identitas lokalnya. Artinya dengan memunculkan produk unggulan baru tidak hanya tercipta nilai ekonomi, tetapi juga melestarikan budaya dan identitas desa. Produk yang dihasilkan merefleksikan kearifan dan keterampilan masyarakat setempat. Selain itu Kegiatan ini bertujuan memberikan pengalaman mahasiswa diluar kampus yang merupakan implementasi Indikator Kerja Utama (IKU) Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
