Mohon tunggu...
Zaldi Mulana
Zaldi Mulana Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hukum

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Mengejar Eksistensi, BEM FISIP UNAIR Tutup Mata Terhadap Isu Lokal

13 Desember 2024   21:43 Diperbarui: 13 Desember 2024   21:48 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber : detikJatim)

Pada 26 Oktober 2024 lalu, kita dihebohkan dengan Pembekuan Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP UNAIR, yang dilakukan oleh Dekanat FISIP
UNAIR. Hal tersebut merupakan ancaman serius terhadap kebebasan
berekspresi di lingkungan kampus. Kampus seolah menjadi sebuah lembaga
yang konservatif dan membatasi para Mahasiswa-nya untuk menyuarakan isu-
isu sosial yang ada di Masyarakat. Apa yang dilakukan oleh BEM FISIP UNAIR
adalah salah satu sikap kekecewaan atas terpilihnya Prabowo Subianto menjadi
Presiden republik Indonesia, yang merupakan seorang terduga pelaku Kejahatan
HAM di rezim Orde Baru, dan terpilihnya Gibran Rakabuming Raka sebagai
Wakil Presiden, yang merupakan putra Presiden ke-7 Republik Indonesia.

Namun aksi simbolik yang dilakukan oleh BEM FISIP UNAIR hanyalah sebatas
aksi seremonial yang terkesan mencari eksistensi dan menarik perhatian publik
terhadap isu nasional yang berkembang di masyarakat. Padahal sebagai seorang
Mahasiswa yang memiliki kemampuan intelektual dan nalar kritis, Mahasiswa
memiliki peluang besar menjadi seorang Intelektual Organik yang mampu
berkontribusi dan berperan aktif dalam masyarakat untuk menumbuhkan
kesadaran kolektif terhadap ketertindasan serta memberikan ide-ide kreatif yang

mampu memerdekakan kelompok masyarakat dari belenggu ketertindasan.
Terlebih lagi Provinsi Jawa Timur adalah salah satu Provinsi yang memiliki
banyak persoalan dan konflik yang belum terselesaikan hingga detik ini. Mulai
dari Konflik Agraria antara warga dengan TNI-AL yang terjadi di Krembangan,
Surabaya; Konflik antara Warga dengan TNI-AU yang terjadi di Simo Gunung,
Surabaya; Proyek Surabaya Waterfront Land yang sangat merugikan Nelayan
Surabaya; Konflik lahan dan Kriminalisasi para Petani di Pakel, Banyuwangi,
dan masih banyak lagi konflik sosial antara masyarakat dengan para Pengampu
Kebijakan yang sangat mungkin untuk disuarakan dan menjadi perhatian Publik.

Karena berdasarkan riset dan analisa yang penulis lakukan, Kontribusi dan peran
BEM FISIP UNAIR dalam isu-isu lokal yang terjadi di Surabaya cukup minim
dan terkesan tidak ada kontribusi aktif Mahasiswa dalam pelbagai permasalahan
di Jawa Timur terlebih lagi Surabaya sebagai daerah tempat UNAIR berada.

Lekas Sadar teruntuk seluruh Mahasiswa…..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun