Mohon tunggu...
Muhamad Yus Yunus
Muhamad Yus Yunus Mohon Tunggu... Seniman - Sastrawan, dan Teaterawan

Lulusan Sarjana Sastra, Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang. Penulis buku, kumpulan puisi Dukri Petot: Gaya-gayaan, Novel Tidak ada Jalan Pulang Kecuali Pergi, Anak Imaji, dan Sandiwara Kita di dalam atau di Luar Panggung Sama Saja (2020) Guepedia. Pendiri Teater Lonceng, Tangsel. Sekarang menjabat sebagai Redaktur media digital adakreatif.id https://sites.google.com/view/myusyunus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Biarkan Mereka Belajar dengan Lingkungannya Sendiri

12 Juni 2023   08:30 Diperbarui: 12 Juni 2023   12:01 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biarkan Mereka Belajar dengan Lingkungannya Sendiri

Apa yang dipikirkan oleh orang tentang sebuah desa?

Kenapa masih banyak orang yang menilai desa lebih baik dari kota, atau kota lebih baik dari desa?

Bagaimana kita melihat yang buruk, dan baik pada pedesaan atau perkotaan?

Pendidikan kita saat ini membutuhkan perubahan yang besar. Kemendikbut dan Bapak Menteri kita telah mengupayakannya dengan istilah paradigma baru, dan dengan pemikiran KI Hajar Dewantara sebagai salah satu dasarnya. 

Kenapa pemikiran Bapak Pendidikan ini yang diambil? Jawabannya mudah saja, yaitu karena buah pemikiran beliau tentang pendidikan masih sangat relevan hingga saat ini. Kenapa disebut relevan? Ya, karena pandangan beliau akan pendidikan melampaui masanya.

Pada teks Undand-undang Dasar 1945, cita-cita pendidikan berbunyi "mencerdaskan kehidupan bangsa." Lalu cerdas yang seperti apa yang dimaksud? Ialah kecerdasan yang dapat mengantarkan kita menuju merdeka. 

Lalu apakah kita sudah memastikan, bahwa hari ini kita benar-benar merdeka? Bisaja jadi iya, bisa jadi tidak atau belum sama sekali.

Belajar memahami arti merdeka tidak cukup hanya dengan devinisi dari KBBI saja. Namun merdeka, juga bisa diartikan dalam arti yang berbeda. Bisa saja dalam arti yang umum dan meluas, atau malah sebaliknya. 

Mungkin saja hari ini, kita masih terjebak dengan salah satu arti merdeka menurut kita sendiri, dan dari apa yang kita lihat bukan dari apa yang kita alami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun