Mohon tunggu...
Muhamad Yus Yunus
Muhamad Yus Yunus Mohon Tunggu... Seniman - Sastrawan, dan Teaterawan

Lulusan Sarjana Sastra, Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang. Penulis buku, kumpulan puisi Dukri Petot: Gaya-gayaan, Novel Tidak ada Jalan Pulang Kecuali Pergi, Anak Imaji, dan Sandiwara Kita di dalam atau di Luar Panggung Sama Saja (2020) Guepedia. Pendiri Teater Lonceng, Tangsel. Sekarang menjabat sebagai Redaktur media digital adakreatif.id https://sites.google.com/view/myusyunus

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Minyak Goreng Langka, Seketika Pasar Bagaikan Taman Kanak-kanak

18 Maret 2022   09:13 Diperbarui: 18 Maret 2022   09:34 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada banyak cara untuk mengurangi kebutuhan kita terhadap minyak goreng, dan cara itu dapat dilakukan dengan mengembalikan selera lain kita yang diwarikan oleh nenek moyang. Sehingga meskipun minyak goreng langka, setidaknya kita masih cukup bahan untuk mengisi perut. Dan sekaligus pula, kita masih menjadi masyarakat yang produktif dengan berbagai olehan selain digoreng. Namun pertanyaannya adalah, apakah selera makan kita kembali? Apakah kita masih doyan makan getuk, atau ubi bakar?

Memang buah pikiran di atas tidak begitu saja sekonyong-konyongnya menghilangkan kebutuhan akan minyak goreng. Mungkin kalaupun selera makan kita kembali ke masa lalu, minyak goreng akan tetap kita konsumsi sebagai mana biasanya. Karena seperti yang kita tahu, manusia tidak akan merasa puas dengan apa yang ia makan setiap harinya, dan itu sedang terjadi sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun