Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terdiri dari beberapa pulau.Sistem pedagogik, tidak dapat dihindari bahwa penugasan guru akan merata, dan masih menjadi masalah yang harus diatasi. Di banyak Sekolah SD SMP SMA kecil di Indonesia, anak-anak kelas ganda dapat dikelompokkan ke dalam satu kelas untuk melneruskan suatu pendidikannya. Contoh nya penggabungan kelas tiga dan empat dalam 1 kelas. Ini dikenal sebagai model pembelajaran multi level. Ini adalah situasi di mana seorang guru harus mengajar beberapa kelas pada waktu yang sama di satu tempat.
Secara umum ditemukan sebagian kecil siswa yang melatarbelakangi diterapkannya pembelajaran Multi-Level Class. Jika sekolah berada di luar jangkauan, jumlah total siswa akan dipengaruhi oleh kondisi geografis/alam dan hanya akan menerima siswa dari jarak dekat saja.
 Itu juga cenderung memiliki lebih sedikit anak di kelas. Hal ini disebabkan oleh persyaratan karena biaya yang cukup tinggi dan kondisi kerangka lingkungan yang lemah. Hal ini akan mengurangi jumlah total siswa di sekolah. Kecukupan dari totalitas jumlah guru, serta keberadaan dan kemampuan guru untuk menjangkau sekolah, juga menjadi penentu terlaksananya pembelajaran berjenjang di beberapa sekolah.
Salah satu upaya inovasi untuk mengatasi tantangan pendidikan adalah model pembelajaran Multi-Level Class dimana guru mengajar beberapa kelas di kelas yang sama pada waktu yang bersamaan. Ada juga keterlibatan langsung dan dukungan dari pemerintah dipusat dan pemerintah daerah, dalam mendukung pembelajaran multi-level class.
Metode Multi-Level Class.
Banyak guru/pendidik yang mengatakan bahwa Multi-Level Class memiliki banyak keunggulan, namun banyak pendidikan lain yang memiliki pandangan yang bertentangan tentang multi level learning. Masih ada praktisi dan konsep. Meskipun pembelajaran selangkah demi selangkah dipandang sebagai terobosan dalam pendekatan pengelolaan kelas yang dapat membuat pembelajaran efektif, Asosiasi Pendidikan Anak Usia Dini Nasional (1996) sekolah tradisional sebenarnya dapat seefektif sekolah yang melakukan pembelajaran bertahap jika digunakan strategi yang memperhatikan perkembangan siswa.
Program ini mengambil pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menghitung siswa dengan menemukan metode yang tepat untuk situasi lokal mereka. Ini adalah solusi berbasis komunitas untuk mengatasi tantangan pembelajaran lokal dalam hal Multi-Level Class.
Sementara itu, pendidik yang mendapatkan manfaat dari penerapan pembelajaran Multi-Level Class mendukung pengembangan lebih lanjut dari pendekatan pembelajaran Multi-Level Class ini. Bahkan pembelajaran Multi-Level Class dapat digunakan untuk pendidikan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Siswa dan siswi dapat bertambah lebih baik melalui kombinasi pembelajaran Multi-Level Class, pembelajaran kolaboratif, kelompok yang Beraneka Ragam tantangan perkembangan, pendekatan multi-usia dan waktu yang fleksibel.
Keuntungan dan Kelemahan dari Multi-Level Class.
- Kelemahan Metode (2.2.1.) Disisi Multi-Level Class.
A.Jika dalam satu kelas terdapat lebih dari 15-30Â siswa, maka kelas PKR Multi-Level Classharus dibagi menjadi 2Â kelas.